Prostitusi Online di Kendari

Ingat 4 Siswa Digerebek 1 Kamar di Hotel Kendari, Ada Kaitannya 11 ABG Diduga Prostitusi Online?

Ingat 4 siswa digerebek 1 kamar di hotel Kendari? Ternyata ada kaitannya 11 ABG diduga prostitusi online yang baru saja diungkap Polisi.

Editor: Aqsa

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Ingat 4 siswa digerebek 1 kamar di hotel Kendari? Ternyata ada kaitannya 11 ABG diduga prostitusi online yang baru saja diungkap Polisi.

Petugas Kepolisian Sektor (Polsek) Baruga kembali mengungkap kasus prostitusi online yang diduga melibatkan 11 anak baru gede (ABG).

Sebanyak 11 ABG tersebut diciduk disalah satu hotel di kawasan Wuawua, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (06/04/2021).

Kasus terbaru ini hanya sebulan berselang setelah Polsek Baruga mengungkap dugaan kasus prostitusi online siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).

Terungkapnya jaringan prostitusi online siswa SMP dan SMK di Kendari tersebut dari penggerebekan 4 ABG dalam satu kamar hotel di Jl Sao-sao Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari.

Baca juga: Prostitusi Online ABG di Kendari, Polisi Periksa Manager Hotel, Bakal Minta Keterangan Pemiliknya

Baca juga: Siapa Muncikari 11 ABG Diduga Prostitusi Online Kendari, Pelanggan Pria Hidung Belang? Kata Polisi

Terdiri dari 2 siswa SMK Negeri Kendari, 1 siswi SMK Negeri Konawe, dan 1 pelajar SMP Negeri Konawe Selatan ( Konsel).

Terkait pengungkapan dua kasus prostitusi online tersebut, Kapolsek Baruga AKP Gusti Komang Sulastra, Rabu (07/04/2021), mengakui keterkaitannya.

“Ini proses pengembangan dari sebelumnya,” kata AKP Gusti di Mapolsek Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sultra.

Pada kasus 11 ABG yang diduga prostitusi online memanfaatkan aplikasi MiChat.

Begitupun, 4 siswa SMP dan SMK Kendari yang diamankan sebelumnya juga memanfaatkan aplikasi pertemanan itu.

Gadis belia tersebut mematok tarif mulai Rp500 ribu sekali kencan dan tertinggi mencapai Rp2 juta sekali kencan.

Sebanyak 4 siswa SMP dan SMK digerebek di hotel, begitupun 11 ABG terduga prostitusi online yang juga diamankan dari hotel.

Dalam dua kasus berbeda tersebut, terduga pelaku prostitusi merupakan remaja berusia belasan tahun.

4 Siswa Digerebek 1 Kamar

Sebanyak 4 siswa Kendari yang digerebek Polisi dalam 1 kamar hotel diamankan di Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Baruga, Jumat (26/03/2021).
Sebanyak 4 siswa Kendari yang digerebek Polisi dalam 1 kamar hotel diamankan di Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Baruga, Jumat (26/03/2021). (Husni Husein/ TribunnewsSultra.com)

Sebelumnya, sebanyak 2 pasangan muda mudi diamankan dalam satu kamar di Hotel Kingston, Jl Sao-sao Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Provinsi Sultra.

Sebanyak 4 siswa tersebut digerebek petugas Polsek Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sultra, yang menggelar Operasi Pekat Anoa, pada Kamis (25/03/2021) hingga Jumat (26/03/2021) dinihari.

Sebanyak 4 siswa Kendari yang diamankan Polisi terdiri dari 2 laki-laki dan 2 perempuan, salah satunya masih berstatus pelajar sekolah menengah pertama atau SMP negeri.

Pasangan muda mudi yang diamankan dalam satu kamar hotel tersebut ternyata tak hanya berasal dari sekolah di Kota Kendari.

Mereka berasal dari 3 sekolah menengah kejuruan atau SMK Negeri berbeda di Kota Kendari, Kabupaten Konawe, hingga Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).

Baca juga: Tarif Mulai Rp 500.000 Sekali Kencan, 11 ABG Kendari Dibooking via aplikasi MiChat, Open BO di Hotel

Baca juga: 11 ABG Digrebek di Hotel Kota Kendari Pernah Dibooking Warga Negara China, Tarifnya Lebih Tinggi

Terdiri dari siswa SMK Kendari berinisial SR dan MF, 1 Siswi SMK Unaaha Konawe berinisial DA, dan 1 pelajar SMP Ranomeeto Konawe Selatan (Konsel) berinisial PM.

Berdasarkan penyelidikan Polisi, Jumat (26/03/2021), siswi SMK Negeri dan pelajar SMP Negeri tersebut diduga terlibat dalam jaringan prostitusi online di Kota Kendari.

“Jaringannya melalui sosial media MiChat, ada grup, dan terahasia,” kata Kapolsek Baruga AKP Gusti Komang Sulastra, kepada TribunnewsSultra.com, Jumat (26/03/2021).

Diketahui, siswa SMK Negeri, siswi SMK Negeri, hingga pelajar SMP Negeri, beda kabupaten tersebut eramai-ramai memesan 1 kamar hotel. Kemudian, mereka bergiliran memakai kamar tersebut.

Dari penyelidikan polisi, mereka memasang tarif untuk sekali berhubungan suami istri.

Tarifnya sekira Rp500 ribu, mereka memesan satu kamar untuk melayani pemesan pria hidung belang secara bergantian.

“Makanya saat kami melakukan penggrebekan yang lainnya sedang di luar hotel menunggu giliran. Tapi mereka dengan cepat melarikan diri,” ujar Gusti.

11 ABG Digerebek di Hotel

Kapolsek Baruga AKP Gusti Komang Sulastra saat rilis dugaan kasus prostitusi online 11 ABG di Kendari di Mapolsek Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (07/04/2021) siang.
Kapolsek Baruga AKP Gusti Komang Sulastra saat rilis dugaan kasus prostitusi online 11 ABG di Kendari di Mapolsek Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (07/04/2021) siang. (Tangkapan layar live YouTube Tribunnews Sultra Official)

Petugas Polsek Baruga kembali mengamankan 11 anak baru gede (ABG) perempuan di Hotel DDN, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, Provinsi Sultra, Selasa (06/04/2021).

ABG berusia 16-19 tahun tersebut berinisial TE, EL, AA, EO, AN, NW, HW, TN, EF, WA, WD, dan TJ.

Kapolsek Baruga, AKP Gusti Komang Sulastra, mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini.

Dia belum bisa memastikan muncikari terkait 11 remaja perempuan diduga prostitusi online tersebut.

Apakah mereka menawarkan dirinya ke pria hidung belang sendiri-sendiri atau melibatkan muncikari.

Begitupun siapa-siapa pria hidung belang yang kerap menggunakan 11 ABG tersebut untuk memuaskan nafsu mereka.

“Berdasarkan pengembangan dan interogasi yang dilakukan kami belum bisa memastikan apakah ada muncikarinya karena masih dalam pendalaman, apakah mereka bergerak sendiri-sendiri ataukah ada muncikarinya,” kata AKP Gusti.

Hal tersebut disampaikannya saat rilis pengungkapan dugaan kasus prostitusi online tersebut di Mapolsek Baruga, Kota Kendari, Rabu (07/04/2021) siang.

Polisi juga mengungkap tarif booking atau BO para remaja perempuan belasan tahun tersebut sekali kencan.

ABG yang terlibat jaringan prostitusi online tersebut mematok tarif mulai Rp500.000 sekali kencan hingga Rp2 juta sekali kencan.

“Sesuai dengan hasil interogasi dan keterangan para wanita ini memang benar mereka menjajakan dirinya,” kata Kapolsek Baruga, AKP Gusti Komang Sulastra, saat rilis kasus tersebut.

Para ABG tersebut dibayar pria hidung belang antara Rp500.000 sekali kencan hingga Rp2 juta sekali kencan.

Transaksi dilakukan melalui aplikasi MiChat.

Pria hidung belang juga bisa open BO langsung ke hotel tempat mereka stand by.

Selain itu, para ABG tersebut menjaring calon tamu melalui teman mereka.

“Tapi sebagian besar menggunakan aplikasi MiChat,” kata AKP Gusti kepada wartawan.

Berdasarkan interogasi terhadap 11 ABG tersebut, mereka menggunakan uang hasil prostitusi online tersebut untuk memenuhi kebutuhans sehari-harinya.

“Mereka menggunakan uang hasil kegiatan itu untuk bersenang-senang,” jelas AKP Gusti.

Kronologis Penggerebekan

Kapolsek Baruga, AKP Gusti Komang Sulastra, saat rilis kasus tersebut, Rabu (07/04/2021) siang, mengatakan, pengungkapan dugaan kasus prostitusi online ABG di Kota Kendari tersebut merupakan hasil Operasi Pekat yang dilaksanakan Polsek Baruga.

Pada Selasa 6 April 2021, petugas mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada sekelompok ABG yang berada disalah sayu hotel di bilangan Wuawua, Kota Kendari.

“Berdasarkan informasi tersebut kami melakukan pengembangan dan mendatangi TKP (Tempat Kejadian Perkara) disebuah hotel di Wuawua,” kata AKP Gusti di Mapolsek Baruga, Kota Kendari.

Polisi yang mendatangi hotel tersebut mendapati belasan ABG tersebut berada di dalam hotel.

“Kemudian mereka kami amankan di Polsek Baruga,” jelasnya.

Setelah melalui proses interogasi, kata AKP Gusti, petugas mendapatkan informasi bahwa para ABG tersebut stand by di hotel untuk menunggu tamu.

“Para ABG tersebut ada yang sudah 1 hari sampai 1 minggu standy di sana (hotel),” ujar AKP Gusti.

Berdasarkan hasil interogasi petugas, para remaja perempuan tersebut ada yang menunggu tamu pria hidung belang.

Ada yang menggunakan aplikasi MiChat untuk menjaring tamu.

Bahkan, ada yang diarahkan temannya untuk mendapatkan tamu pria hidung belang.

“Saat ini 11 ABG tersebut ada di Polsek Baruga untuk kita mintai keterangannya,” kata Kapolsek Baruga.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved