Berita Kendari Terkini Hari Ini

Disparekraf Minta Pengusaha Kopi Sulawesi Tenggara Mulai Gunakan Kopi Tolaki dan Buton

Permintaan itu diutarakan Kepala Seksi Pengembangan Industri Kreatif, Disparekraf Sultra Max Rhein saat hadir di pelatihan barista kopi.

Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Fadli Aksar
(Amelda Devi Indriyani/TribunnewsSultra.com)
Kepala Seksi Pengembangan Industri Kreatif, Disparekraf Sultra Max Rhein, saat menghadiri Training Barista di The Eye Coffee. 

Seperti Robusta, Liberika, Arabika dan masih banyak lagi, yang semua itu terbaik tergantung dari cara barista meracik dan menyajikannya.

"Karena cita rasa itu yang kami cari. Jadi meracik kopi tetap ada ilmunya, ada sariatnya, karena kopi yang baik harus dilakukan dengan yang baik pula," jelasnya.

Lahirkan Pengusaha Muda

Melalui kegiatan ini, ia ingin mengangkat barista lokal yang ada di Sultra khususnya di Kendari untuk meningkatkan Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM secara mandiri.

Tak hanya itu, Harry ingin melahirkan enterpreneur-entrepreneur muda.

Menurutnya, kopi sudah menjadi gaya hidup dan tentunya menjadi barista harus dapat menyenangkan banyak orang.

"Sekarang minum kopi bukan hanya di rumah, ini sudah menjadi gaya hidup, dengan minum kopi di kafe atau bahasa kerennya coffee shop," jelasnya.

"Itu membuat kita lebih dekat sama teman mungkin bisa main bareng atau silahturahmi dengan komunitas yang lainnya," tuturnya.

Awalnya komunitas ini dibentuk lantaran bosan dengan suasana nongkrong di warkop yang biasa saja.

"Kenapa tidak, kami buatkan wadah bagi anak muda yang idenya satu server atau sefrekuensi. Supaya bermanfaat, ya kami adakan pelatihan ini juga," kata Harry.

Pemilik Harry Parfume ini juga berharap, barista yang mengikuti training ini nantinya bisa bersaing dengan barista dari luar Kota Kendari. (*)

(Amelda Devi Indriyani/TribunnewsSultra.com)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved