Mabes Polri Diserang

Ternyata Mirip, Isi Surat Wasiat Terduga Teroris di Mabes Polri dan Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar

Ternyata mirip, isi surat wasiat terduga teroris di Mabes Polri dan pelaku bom bunuh diri Makassar.

Editor: Aqsa
handover
Ternyata mirip, isi surat wasiat terduga teroris penyerang Mabes Polri dan pelaku bom bunuh diri di Makassar. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Ternyata mirip, isi surat wasiat terduga teroris di Mabes Polri dan pelaku bom bunuh diri Makassar.

Isi surat wasiat yang ditinggalkan ZA, terduga teroris yang menyerang Mabes Polri, dan Lukman, pelaku aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, ternyata sebagian besar isinya sama.

Meski ZA dan Lukman melakukan aksinya di tempat serta waktu yang berbeda, mereka sama-sama membahas soal jihad dan bank dalam suratnya.

Dikutip Tribunnews dari Tribun Jakarta, ZA meminta agar ibu dan keluarganya berhenti berurusan dengan bank.

Baca juga: Kasus Penyerangan Mabes Polri: Pelaku Sempat Pamit di Grup WA Keluarga dan Tinggalkan Surat Wasiat

Baca juga: Kapolri Ungkap Kronologi dan Identitas Pelaku Penyerangan Mabes Polri: Perempuan 25 Tahun

Ia juga berpesan pada sang kakak agar menjaga orang tua dan adiknya baik-baik.

Senada dengan ZA, Lukman juga melarang ibunya mengambil uang di bank.

Mengutip Tribun Timur, Lukman meminta pada adiknya untuk tidak bergaul.

Ia berpesan pada adiknya agar fokus membantu sang ibu.

Begitupun dengan ZA, terduga teroris yang menyerang Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri), Rabu (31/03/2021).

Ternyata mirip, isi surat wasiat terduga teroris penyerang Mabes Polri dan pelaku bom bunuh diri di Makassar.
Ternyata mirip, isi surat wasiat terduga teroris penyerang Mabes Polri dan pelaku bom bunuh diri di Makassar. ((Tangkap layar YouTube Kompas TV Live))

Kronologi Penyerangan Mabes Polri

Berikut kronologis terduga teroris berinisial ZA menyerang Mabes Polri pada Rabu (31/03/2021).

Dilansir Tribun Jakarta, ZA sempat bertanya soal tempat kantor pos pada petugas jaga di pos utama sebelum melancarkan aksinya.

Ia diketahui masuk dari pintu belakang menuju pos gerbang utama Mabes Polri pada pukul 16.30 WIB.

Setelah mendapat arahan di mana tempat kantor pos, ZA meninggalkan pos jaga.

Namun, ia kembali lagi dan melakukan penyerangan terhadap anggota yang berjaga.

“Wanita tersebut kemudian meninggalkan pos tersebut,” kata Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

“Tapi yang bersangkutan kembali dan melakukan penyerangan terhadap anggota di pos jaga,” jelasnya menambahkan.

Di pos jaga, ZA menembak sebanyak enam kali.

Dua di antaranya mengarah pada anggota di dalam pos dan dua kali ditujukan ke anggota di luar.

Lalu, dua lainnya diarahkan ke anggota di belakang ZA.

Anggota Polri yang berada di lokasi kemudian berhasil melumpuhkan ZA.

ZA pun tewas di lokasi kejadian.

Berdasarkan sidik jadi dan face recognition, ZA beralamat di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

“Kita cek berdasarkan identitas sidik jari dan face recognition, dan identitasnya sesuai,” ujar Listyo.

Kronologis Aksi Bom Bunuh Diri

Ternyata mirip, isi surat wasiat terduga teroris penyerang Mabes Polri dan pelaku bom bunuh diri di Makassar.
Ternyata mirip, isi surat wasiat terduga teroris penyerang Mabes Polri dan pelaku bom bunuh diri di Makassar. (YouTube KOMPASTV)

Sebelum penyerangan terduga teroris di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/03/2021), terjadi ledakan bom bunuh diri disekitar Gereja Katedral Makassar, pada Minggu (28/03/2021).

Terduga teroris pelaku bom bunuh diri tersebut pria berinisial L alias Lukman serta istrinya YSF.

Adapun terduga pelaku bom bunuh diri ini pernah melaksanakan operasi di Jolo, Philipina, yang merupakan bagian dari kelompok Jemaah Ansarut Daulah (JAD) yang diamankan beberapa waktu lalu.

Pascaledakan itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau lokasi ledakan bom bunuh diri.

Berdasarkan keterangan Pastor Wilhelminus Tulak, ledakan di Gereja Katedral Makassar terjadi saat pergantian antara Misa kedua dan Misa ketiga.

Pada waktu itu, para jemaah pada Misa kedua sebagian besar sudah pulang.

Sedangkan untuk jemaah yang mengikuti Misa ketiga sebagian telah datang untuk mengikuti ibadah yang akan berlangsung pukul 11.00 WITA.

Mengutip Tribun Timur, Wilhelminus mengatakan ledakan terjadi sekitar pukul 10.30 WITA.

Saat itu, petugas keamanan melihat orang mencurigakan mengendarai motor yang akan masuk ke gereja.

Ia pun sigap menahan orang tersebut yang ternyata pelaku bom bunuh diri.

Nahas, saat petugas keamanan mencoba menahan pelaku, bom meledak.

“Persis selesai ibadah kedua, umat pulang yang lain masuk."

"Pelaku bom bunuh diri mau masuk ke gereja, ada pihak keamanan menahan mereka kemudian bom langsung meledak,” beber Pastor Wilhelminus, Minggu.

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam membeberkan kronologi aksi pengeboman di Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021).

Menurut saksi, ada seseorang yang ingin masuk gereja dalam kondisi naik motor.

“Di jalan ada satu motor yang mau masuk ke dalam parkiran, sempat ditahan oleh petugas gereja,” ujar Irjen Merdisyam.

“Dan saat itulah terjadi ledakan, yang mengakibatkan korban, baik dari pelaku itu sendiri atau dari jemaat dan petugas gereja,” katanya menambahkan.

Ia menegaskan, pelaku belum sempat turun dari motor hingga terjadi ledakan bom itu.

“Kalau kita lihat dari olah TKP, jasad dan kendaraan itu menyatu, diduga belum turun karena ditahan oleh petugas gereja,” jelas Merdisyam.(*)

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Jakarta/Annas Furqon Hakim, Tribun Timur)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved