Begini Cara Hotel Claro Kendari Bertahan hingga Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19
General Manager (GM) Hotel Claro Kendari, Syahrir Ramadan tak menampik wabah virus Corona menghantam bisnis perhotelan.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Begini cara Hotel Claro Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) bertahan hingga bangkit di tengah pandemi Covid-19 melanda.
Hal itu disampaikan General Manager (GM) Hotel Claro Kendari, Syahrir Ramadan dalam program talkshow Tribun Corner di kantor TribunnewsSultra.com, kompleks Ruko Wixel, Jl Edy Sabara, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sultra, Rabu, (31/3/2021)
Syahrir Ramadan tak menampik wabah virus Corona menghantam bisnis perhotelan, tak terkecuali Hotel Claro Kendari.
Mulai dari turunnya pengunjung, pembatalan iven yang telah dirancang jauh-jauh hari, hingga penutupan sejumlah fasilitas pelayanan hotel.
"Pandemi ini diawal-awal mengubah segala sesuatunya 360 derajat. Ada iven yang sudah kita rancang harus dibatalkan. Ini situasi yang tidak pernah kami bayangkan sebelumnya," kata Syahrir kepada TribunnewsSultra.com, Rabu (31/3/2021).
Baca juga: Promo Diskon DP Hingga Rp2 Jutaan, All New Honda PCX Dengan 3 Tipe Terbaru
Baca juga: Menginap di Hotel, Kolonel TNI Malah Jadi Korban Salah Sasaran Polisi: Sudah Diberitahu Tetap Nekat
Namun, Syahrir tetap optimis, ada hikmah di balik pandemi ini.
Meski begitu, usaha yang bergerak di bidang jasa harus tetap berjuang agar bisa bertahan.
Sebab, masih ada karyawan dan fasilitas yang harus beroperasi.
Untuk itu, Hotel Claro tetap berusaha berupaya mengoperasikan perusahaan, dengan segala keterbatasan.
Sambil berupaya melawan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Kendari.
"Walaupun sempat tidak stabil. Tapi secara umum di Kota Kendari patut bersyukur. Karena dari Maret 2020 hingga sekarang untuk Claro sendiri masih bisa beroperasi saat hotel di daerah lain harus tutup," kata Syahrir.
Ia mengatakan, pagebluk melanda Claro Kendari terasa pada April hingga Juni 2020 lalu.
Apa lagi, pada Mei 2020 saat Ramadan tingkat hunian hotel sangat tidak stabil.
Meski demikian, pihaknya tidak menyerah dan tetap menjalankan bisnis perhotelan dengan mematuhi segala aturan dari pemerintah daerah.
Kondisi baru mulai membaik memasuki bulan November 2020, saat new normal mulai diterapkan.