Bom Makassar

Dansat Brimob Polda Sultra Ajak Masyarakat Deteksi Dini Paham Radikal: Teror Bisa Muncul di Manapun

Hal itu sebagai langkah antisipasi sehingga insiden bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar tidak terjadi di Sulawesi Tenggara.

Penulis: Fadli Aksar | Editor: Fadli Aksar
Handover
Komandan Satuan (Dansat) Brigade Mobile (Brimob) Kepolian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra)(tengah) mengajak masyarakat untuk mendeteksi dini paham radikal. Paham radikal tersebut bisa menjadi cikal bakal lahirnya terorisme. Kombes Pol Adarma Sinaga 

Bebarengan dengan pihak kepolisian, pihak medis juga turut mengamankan lokasi, di antaranya dengan mengambil serpihan tubuh tersebut.

“Sepertinya sudah mulai dikumpulkan oleh petugas kesehatan," sambungnya.

Ketika bom meledak, kebetulan Armin Hari tengah melintas tak jauh dari lokasi kejadian.

Ia pun turun dari motor dan mencoba mendekati lokasi.

Namun sebagian warga berusaha untuk menghalau orang-orang yang ingin mendekat.

Armin Hari menyebut warga khawatir dengan adanya bom susulan.

"Saya berjalan ke arah gereja, tapi beberapa warga mengimbau untuk tidak mendekat karena (dikhawatirkan) ada susulan," ujar Armin Hari.

Menurut Armin Hari, pengamanan dibantu pihak kepolisian yang datangnya cukup cepat.

Pasalnya, lokasi gereja cukup dekat dengan Polwiltabes Makassar dan Polresta Makassar Barat.(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved