Bom Makassar

Bom Gereja Katedral Makassar, Muhammadiyah Sultra Sebut Bertentangan Misi Islam

Muh Alifuddin menyatakan dalam pandangan Isalam, tindakan itu sangat bertentangan dengan nilai keagamaan.

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Laode Ari
YouTube KOMPASTV
Bom meledak di depan Gereja Katedral di Jl. Kajaolalido, Makassar. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pengurus Pimpinan Wilayah (PWM) Muhammadiyah Sulawesi Tenggara (Sultra) mengecam aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Minggu (28/03/2021).

Sekretaris PWM Muhammadiyah Sultra, Muh Alifuddin menyatakan dalam pandangan Isalam, tindakan itu sangat bertentangan dengan nilai keagamaan.

"Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, sehingga tindakan kekerasan apalagi bertujuan untuk menghilangkan nyawa manusia adalah bertentangan dengan misi Islam," katanya saat dihubungi, Minggu (28/3/2021).

Sehingga, Muhammadiyah mengutuk keras segala tindakan kekerasan seperti bom bunuh diri, karena tidak dibenarkan bahkan bisa berimbas pada kerukunan umat beragama. 

"Muhammadiyah mengutuk segala tindakan kekerasan terutama jika tindakan tersebut mengatasnamakan agama," ungkap Alifuddin.

Baca juga: Cerita Penjaga Gereja Katedral Makassar Cegat Bom: Besar Pelakunya, Dia Mau Masuk Naik Motor

Baca juga: 7 Fakta Bom Gereja Katedral Makassar, Kondisi Terkini, Pelaku, Korban, Kronologis, Kata Saksi Mata

Baca juga: Kronologi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Polisi: Naik Motor Ingin Masuk Ditahan Petugas

MUI Sultra Minta Umat Tenang dan Rukun

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Tenggara (MUI Sultra) KH Mursyidin mengimbau umat tetap tenang menyikapi ledakan bom Gereja Katedral Makassar.

“Pertama apapun namanya, tindakan bunuh diri semua agama tidak ada yang membenarkan apalagi sampai membunuh orang lain,” katanya dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tenggara (Sultra),  KH.Mursyidin.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tenggara (Sultra), KH.Mursyidin. (Istimewa)

Ketua MUI Sultra KH Mursyidin berharap seluruh umat di Sultra berbaik sangka dan bertabayyun untuk senantiasa menjaga kebersamaan dan kerukunan antarumat beragama.

Saling menghormati, menghargai, dan tidak melanggar aturan yang dilarang agama.

“Mari menjaga kebersamaan, tidak saling memfitnah dan menuduh, saling berbaik sangka, dan bertabayyun sambil mencari solusi terbaik supaya kita terhindar,” jelasnya.

“Mari tidak melanggar aturan agama. Apalagi tindakan menyebabkan orang lain tersiksa itu dosa dan dilarang agama, apalagi agama Islam,” ujarnya menambahkan.

Baca juga: Menag Yaqut Respons Bom Meledak di Gereja Katedral Makassar: Tidak Dibenarkan Agama, Merugikan Orang

Baca juga: Imbauan Ketua MUI Sultra Sikapi Ledakan Bom Gereja Katedral Makassar, Minta Umat Tenang, Tetap Rukun

KH Mursyidin berharap kerukunan dan kebersamaan antarumat beragama di Sulawesi Tenggara (Sultra) terus terjaga baik seperti yang sudah berlangsung selama ini.

Dia berharap seluruh umat di daerah ini tidak terpengaruh apalagi terprovokasi dengan aksi provokasi yang bisa memecah persatuan dan kesatuan umat beragama.

“Alhamdulillah, selama ini di Kendari kerukunan dan kebersamaan antarumat beragama terjalin baik karena ada kesepahaman bersama,” ujarnya.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved