Siswa Kendari Digerebek di Hotel
Fakta Prostitusi MiChat Siswi Terciduk di Kendari, Mau Digilir, Bayar Ditempat, Dua Tahun Beroperasi
Fakta penggerebekan siswa di Kote Kendari: dari prostitusi online MiCat hingga ada yang tunggu giliran.
Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Risno Mawandili
“4-5 orang, kan rame-rame sebenarnya leki-lakinya, hanya yang tertangkap pada saat penggerebekan cuma berempat saja,” ujar Gusti.
“Saat kami melakukan penggrebekan, pelaku yang lainnya sedang di luar hotel menunggu giliran. Tapi mereka dengan cepat melarikan diri,” tambah Gusti.
Modus Transaksi
Gusti tak tahu persis bagaimana aplikasi MiChat digunakan sebagai media prostitusi.
Pasalnya, aplikasi chatingan pribadi itu sifatnya privasi dan rahasia.
Namun dia menjeskan, empat remaja SR, MF, DA, dan PM, melakukan transaksi dengan rekomendasi teman.
“Yang jelas, antara satu dengan yang lain, (transaksi) remaja bermula kenalnya dari rekomendasi teman ke teman yang mengetahui lewat michat,” urainya.
Agar rahasia tak terbongkar, transakis dilakukan bayar di tempat, istilahnya COD.
“Transaksinya langsung, setelah pakai (wanita) langsung bayar di tempat,” jelas Gusti lagi.
Sudah Dua Tahun
Gusti mengatakan, dua remaja wanita DA dan PM telah menginstral aplikasi MiCat sekitar dua tahun lalu.
Mula-mula digunakan untuk mencari teman ngobrol.
Namun pada akhirnya aplikasi MiChat ini dimanfaatkan untuk menjual diri.
“Aplikasi MiChat ini sudah diinstal pelaku sekita dua tahun yang lalu,” imbuh Gusti.
Kronologi