Intake PDAM Kendari Dibangun di Konawe

Soal Pembangunan Intake PDAM, DPRD Konawe : Jangan Mereka Dapat Air Kehidupan, Kita Dapat Air Mata

DPRD Kabupaten Konawe, menghimbau pembangunan intake PDAM Kota Kendari di Desa Tabanggele dapat menguntungkan Pemkab Konawe dan Pemkot Kendari.

Penulis: Arman Tosepu | Editor: Laode Ari
Dok.Tribunnewssultra.com/Arman Tosepu
Ketua DPRD Konawe, Ardin saat ditemui TribunnewsSultra.com seusai menggelar Rapat Dengar Pendapat, Rabu (24/3/2021). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Konawe, menghimbau pembangunan intake PDAM Kota Kendari di Desa Tabanggele dapat menguntungkan kedua pihak.

"Apa yang didapatkan kita di Konawe sebagai sumber air, jangan sampai mereka dapat air kehidupan kita dapat air mata," kata Ketua DPRD Kabupaten Konawe, Ardin, kepada TribunnewsSultra.com, Rabu (24/3/2021).

Pernyataan itu Ia sampaikan saat menggelar rapat dengar pendapat antara Pemerintah Kabupaten Konawe dan Pemerintah Kota Kendari.

Ardin menjelaskan rapat dengar pendapat ini membahas Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) terkait pembangungan intake di Desa Tabanggele Kecamatan Anggalomoare, Kabupaten Konawe.

"Sumbernya itukan kali Konaweeha, airnya itulah yang akan disalurkan ke masyarakat Kota Kendari melalui PDAM Kota Kendari," jelas Ardin.

Ia melanjutkan, PT Adi Karya nantinya berperan sebagai investor yang akan mengelola Intake Tabanggele selama 30 Tahun lamanya bekerjasama dengan PDAM Tirta Anoa milik Pemkot Kendari.

Ardin juga membenarkan jika PT Adi Karya menawarkan kompensasi berupa pembangunan instalasi air bersih kepada Pemkab Konawe secara gratis.

Instalasi ini akan dikelola oleh PDAM Konawe yang akan memberikan pendapatan daerah.

Pihaknya juga menyarankan agar intake Tabanggele bisa menjangkau kawasan industri Morosi.

"Kita inginkan ini bagaimana pihak Adi Karya memikirkan intake Tabanggele bisa diperbesar karena jaraknya lebih dekat ke Morosi. Jadi airnya itu kita jual ke Morosi," kata kader Partai Amanat Nasional (PAN) ini.

Baca juga: Tak Hanya Kendari, Pembangunan Intake Penyedia Air Juga Untungkan Warga Konawe

Baca juga: Motor Listrik Mengaspal Pertama Kali di Sultra Besok, Pemkab Konawe Ingin Pasok Baterai Lithium

Baca juga: Pemkab Konawe Gagas Pelayanan Aspirasi Online, Wabup GTS Sebut Masyarakat Tak Perlu Lagi Demo

Ia menginginkan air yang digunakan di kawasan industri Morosi berasal dari intake Tabanggele yang dikelola oleh PDAM Konawe.

"Biar ada profit (Keuntungan), supaya investasi itu ada gunanya untuk pemerintah Kabupaten Konawe," kata Ardin.

Pemkab Konawe dan Pemkot Kendari bersepakat untuk membentuk tim yang bertugas mengkaji sisi hukum dan rencana pembangunan intake ini.

Ardin juga mengatakan pertemuan kedua pihak ini belum selesai. Pasalnya, kata Ardin, pihak pemkab Konawe harus mengeluarkan terlebih dulu rekomendasi RTRW dan izin prinsip pemkab Konawe berupa penggunaan lokasi.

"Selama dua hal itu belum keluar, maka proyek itu tidak bisa jalan," katanya.

Ardin berharap pemerintah kabupaten Konawe bisa memanfaatkan pembangunan intake ini. Khususnya dalam penyaluran air bersih di kawasan industri Morosi.

"Kalau pemerintah daerah ini bisa mengelola ini dengan baik melalui PDAM maka itu akan menjadi salah satu pundi-pundi pendapatan daerah," pungkas Ardin.

Sempat Ditolak Pemkab Konawe

Sebelumnya, pembangunan intake PDAM Kota Kendari milik investor PT Abdi Karya itu sempat ditolak pemerintah kabupaten (Pemkab) Konawe.

Alasannya, air hasil intake yang bakal dibangun di pinggiran sungai konaweeha di Desa Tabanggele, Kecamatan Anggalomoare, Konawe itu bakal di komersilkan untuk masyarakat di Kota Kendari.

"Ini yang akan dijual air, tanah yang dibangun di wilayah Konawe, terus air dijual ke konsumen melalui PDAM Kota, dijual dalam konteks pelayanan publik dan bisnis," kata Sekretaris Kabupaten (Sekab) Konawe, Ferdinand Sapan pada Februari 2021 lalu.

Ia bersikukuh, pemkab Konawe siap memberikan izin pembangunan intake PDAM Kota Kendari secara gratis jika saja airnya ditunjukan untuk kepentingan sosial.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe dan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari kemudian membahas proyek kerja sama pemerintah dan Badan Usaha Sistem Penyediaan Air Minum (KPBU SPAM).

Kerja sama terkait rencana pembangunan Intake Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Tirta Anoa Kendari di Desa Tabanggele, Kecamatan Anggalomoare, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pembahasan dilakukan pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konawe, di kantor DPRD Konawe, Kelurahan Puunaaha, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra, Rabu (24/03/2021) siang.

Suasana rapat dengar pendapat Pemkab Konawe, Pemkot Kendari, dan anggota DPRD Konawe, Rabu (24/3/2021).
Suasana rapat dengar pendapat Pemkab Konawe, Pemkot Kendari, dan anggota DPRD Konawe, Rabu (24/3/2021). (Dok.Tribunnewssultra.com/Arman Tosepu)

Anggota Komisi II DPRD Konawe, Sukirman mengatakan pembangunan intake di Desa Tabanggele, Kecamatan Anggalomoare, Kabupaten Konawe, harus memiliki bagi hasil yang jelas antara kedua belah pihak.

"Ada bagi hasil yang jelas," kata Sukirman.

Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Kendari Ridwansyah Taridala, menjelaskan, pihaknya ingin membangun sistem penyediaan air minum berupa intake.

Intake adalah bangunan untuk menampung air dari sungai atau mata air terbesar suatu daerah sesuai dengan jumlah yang diperlukan.

Namun, sumber airnya berada dalam teritori wilayah Kabupaten Konawe.

Oleh karenanya, Pemkot Kendari melalui Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Tirta Anoa Kendari menyurati DPRD Konawe untuk mengadakan RDP tersebut. (*)

Laporan Wartawan TribunnewsSultra.com : Arman Tosepu

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved