Sempat Ajak Mandi Telanjang, Pimpinan Aliran Hakekok Sudah Dibina Ponpes Malah Kembali Ritual
Diketahui, pimpinan Hakekok yang bernama Abah A sempat dibina di Pondok Pesantren Abuya Muhtadi.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut ini perkembangan terbaru kasus aliran Hakekok Balakasuta.
Diketahui, pimpinan yang bernama Abah A sempat dibina di Pondok Pesantren Abuya Muhtadi.
Namun, dikabarkan Abah A kembali melakukan ritual setelah dibina.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Pandeglang, Irna Narulita dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (14/3/2021).
Baca juga: Makna Ritual Mandi Telanjang Bersama Ala Aliran Hakekok, Temuan Alat Kontrasepsi, Keris, Kemenyan
Diketahui Abah kembali melakukan ritual pada Minggu (14/3/2021) pukul 02.30 WIB pagi tadi, dan setelahnya langsung digiring ke Polres Pandeglang.
Irna mengaku khawatir jika Abah A ini akan menganggu anggota lain yang sudah mulai kembali ke jalan yang benar.
"Saya boleh jujur ini ya walaupun belum bisa mendeklarasikan, nanti tanyakan juga oleh Kapolres. Karena pukul 02.30 WIB pagi tadi Abah A itu kami giring ke Polres, karena mereka melakukan ritual lagi."
"Kemudian bisa ditanyakan ke Kapolres karena baru 02.30 WIB tadi menjelang subuh, mereka melakukan hal lagi. Kami khawatir anggota lain yang sudah kembali sudah bersyahadat diganggu lagi oleh Abah A," ungkap Irna dikutip dari Kompas TV.
Saat ditanya perihal detail ritual yang dilakukan, Irna mengaku tidak begitu paham.
"Saya tidak paham ya dengan bahasa-bahasa yang tidak dipahami oleh pengawas di sana. Ada dari TNI ada Polres dari Polsek ya, nanti bisa ditanyakan detailnya karena itu bukan ranah saya. Nanti bisa dijabarkan hal-hal yang memang sangat prihatin lah," terangnya.

Baca juga: Pimpinan Aliran Hakekok yang Ajak Mandi Telanjang Ditangkap, Keris hingga Kondom Disita Polisi
Namun terlepas dari ritual yang kembali dilakukan oleh Abah A, Irna menegaskan bahwa kegiatan di ponpes untuk anggota aliran Hakekok lainnya akan tetap berjalan sesuai jadwal.
Pihaknya juga akan terus melakukan pengawasan ketat, tapi tetap tidak akan membuat anak-anak disana menjadi stres.
Ia juga ingin agar para pengikut aliran Hakekok Balakasuta ini bisa nyaman disana layaknya tinggal di rumah sendiri.
"Jadi tetap kami lakukan jadwal hari ini, kami lakukan tadi dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak hadir, dari Dinas Pendidikan juga hadir untuk memberikan pembekalan. Sampai sholat Dhuhur dan Ashar berjamaan dari ponpes."
"Terus kami lakukan pengawasan ketat tapi tidak membuat anak-anak kami stress. Karena ada hak-hak anak yang kami jaga disana. Psikolog juga ada disana, petugas kami kesejahteraan sosial anak juga ada disana, agar mereka nyaman seperti rumah mereka sendiri," imbuhnya.