Tak Mau Divaksin Covid-19, Berikut Alasan Orang di Indonesia Menolak Berdasarkan Hasil Survei

Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, alasannya karena masyarakat masih memiliki ketakutan akan tingkat keamanan dari vaksin tersebut.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Tenaga kesehatan menunjukkan vaksin Sinovac Covid-19 saat pelaksanaan vaksin untuk tenaga medis di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis (14/1/20210). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebesar 41 persen masyarakat di Indonesia kurang bersedia atau tak mau divaksin Covid-19.

Berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia, alasannya karena masyarakat masih memiliki ketakutan akan tingkat keamanan dari vaksin tersebut.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan alasan masyarakat kurang bersedia karena vaksin dianggap punya efek samping yang belum kelihatan sekarang.

"Dari 41 persen orang yang nggak bersedia divaksin tadi itu, 54 persennya, lebih dari separuh merasa vaksin itu efek sampingnya mungkin masih ada yang belum ditemukan atau tidak aman," ujarnya saat merilis secara virtual hasil survei Indikator : Siapa Enggan Divaksin? Tantangan dan Problem Vaksinasi Covid-19, Minggu (21/2/2021).

Hasil survei juga menunjukkan masyarakat menilai vaksin tidak efektif.

Baca juga: Warga Satu Dusun Sembunyi di Hutan gara-gara Takut Disuntik Vaksin Covid-19: Banyak Dengar Hoaks

Baca juga: Kapolres Butur dan Istri Tertular Covid-19 Tak Boleh Divaksin, Satgas Akan Evaluasi

Burhanuddin merinci sebanyak 27 persen masyarakat memberikan alasan tersebut ketika ditanya mengenai mengapa tidak atau kurang bersedia divaksin Covid-19.

Masyarakat yang beranggapan dirinya tidak membutuhkan vaksin tersebut karena merasa badannya sehat sebanyak 23,8 persen.

Sementara, 17,3 persen masyarakat yang tidak bersedia divaksin, karena tidak mau membayar untuk dapat vaksin Covid-19.

"Masih ada yang beranggapan vaksin itu tidak digratiskan,” ujarnya.

Kemudian, sebanyak 10,4 persen masyarakat menjawab vaksin mungkin tidak halal.

Selanjutnya, 5,9 persen masyarakat beranggapan dirinya tidak perlu divaksin, karena ada banyak orang akan mendapat vaksin.

"Ada yang menjawab, tidak mau masuk persekongkolan perusahaan farmasi yang membuat vaksin," jelasnya.

Kata dia, ada 11 persen masyarakat yang menjawab hal yang lain.

Dari semua alasan itu, dia menilai pemerintah harus menjelaskan mengenai vaksin Covid-19 ini.

Seperti, tidak mempunyai efek samping yang berbahaya dan alasan lainnya. Agar ke depan bisa tercapai herd immunity.

Baca juga: Presiden Jokowi Teken Perpres Baru, Warga yang Tolak Vaksinasi Covid-19 Bisa Dapat Sanksi

Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat untuk 13 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Produksi Bio Farma

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved