Virus Corona

Survei: Seperlima Penduduk Indonesia Anggap Pandemi Covid-19 Hoaks

Seperlima atau sekitar 20 persen penduduk di Indonesia disebut menyatakan pandemi Covid-19 sebagai hoaks.

Editor: Sugi Hartono
Ilustrasi Wartakotalive.com/Galih
ILUSTRASI virus corona 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Seperlima atau sekitar 20 persen penduduk di Indonesia menyatakan pandemi Covid-19 sebagai hoaks.

Hal ini disampaikan Indikator Politik Indonesia saat merilis hasil survei Indikator: 'Siapa Enggan Divaksin? Tantangan dan Problem Vaksinasi Covid-19' pada Minggu (21/2/2021) kemarin.

Dikatakan, berdasar hasil survei, ditunjukkan bahwa hampir 21 persen responden menyatakan virus corona atau Covid-19 mungkin sekadar hoaks (bohong).

"Yang mengatakan Covid-19 mungkin sekedar hoaks itu 18,5 persen plus 2,7 persen setuju dengan pernyataan itu," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.

"Jadi hampir seperlima penduduk kita menganggap Covid-19 itu hoaks," sambungnya.

Di samping itu, ada 10,9 persen yang tidak bisa memberikan jawaban secara spontan apakah Covid-19 hanya sekadar hoaks atau tidak.

Baca juga: Tak Mau Divaksin Covid-19, Berikut Alasan Orang di Indonesia Menolak Berdasarkan Hasil Survei

Otoritas kesehatan dianggap melebih-lebihkan bahaya Covid-19

Dalam survei ini juga terungkap, hampir 43 persen lebih masyarakat beranggapan otoritas kesehatan itu melebih-lebihkan bahaya Covid-19.

"Itu ada 36,7 persen plus 6,2 persen total 45 persenanan mereka menganggap otoritas kesehatan itu melebih-lebihkan bahaya Covid," paparnya.

Selain itu ada 13,3 persen responden tidak bisa menjawabnya.

Baca juga: Bertambah 7.300, Total Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 1.278.653 Orang per Minggu 21 Februari 2021

Anggapan virus corona dibuat di lab hingga pengobatan tradisional untuk cegah Covid-19

Kemudian ada 25,5 persen agak setuju dan 3,7 persen responden sangat setuju virus corona dibuat di sebuah laboratorium, meskipun hal itu sudah dibantah oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam penelitiannya di Wuhan, China.

Sebayak 19,2 persen (17,4 persen agak setuju dan 1,8 persen sangat setuju) masyarakat juga percaya obat malaria- Hydroxychloroquin adalah pengobatan yang efektif untuk Covid-19.

Bukan itu saja survei juga menunjukkan 52,1 persen (39,1 persen agak setuju dan 13,0 persen sangat setuju) pengobatan tradisional seperti jamu dan empon-empon dapat mencegah virus corona.

Baca juga: Situs Pendaftaran Akun Kartu Prakerja Kembali Dibuka, Simak Cara Daftarnya

Indikator Politik Indonesia melakukan survei ini pada 1 hingga 3 Februari 2021, dengan 1.200 responden menggunakan metode simple random sampling.

Adapun toleransi kesalahan atau margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen.

Sampel responden berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional, dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Baca juga: Sinopsis Episode 2 Drama Korea Vincenzo: Song Joong Ki Berhasil Ambil Emas?

Dengan situasi pandemi Covid-19, Indikator Politik Indonesia melaksanakan survei melalui kontak telepon kepada responden.

Melalui temuan ini, menurut dia, terjadi mis-informasi di tengah masyarakat.

Untuk itu, menurutnya ini adalah kerja bersama semua pihak untuk memberikan informasi yang tepat seputar Covid-19.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Survei: Ada Seperlima Penduduk Indonesia yang Anggap Covid-19 Hoaks,

(Tribunnews.com/Srihandriatmo Malau)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved