HMI Kendari Protes Pembangunan Jalan Kendari-Toronipa Bernilai Triliunan: 260 KM Jalan Masih Rusak
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kendari memprotes pembangunan mega proyek Jalan Kendari-Toronipa.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Fadli Aksar
Massa pun ditemui oleh anggota Komisi I DPRD Sultra Muhammad Nur Sinapoy.
Baca juga: Ketua DPRD Sultra Tegas Minta Investasi di Sulawesi Tenggara Harus Sejahterakan Masyarakat
Baca juga: Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari Harap TribunnewsSultra.com Jadi Mitra Pemerintah Membangun Daerah
Menerima tuntutan massa, Nur Sinapoy turut berpendapat sama dengan pendemo.
Dia mengatakan, seharusnya Gubernur Ali Mazi lebih memfokuskan perbaikan jalan rusak di kabupaten/kota ketimbang pembangunan Jalan Kendari-Toronipa.
Kata dia, DPRD tengah melakukan kajian untuk pembangunan jalan tahap kedua.
Lantaran pemprov berencana kembali meminjam uang untuk menuntaskan sisa pengerjaan mega proyek tersebut.
“Itu DPRD (periode) lalu yang menyetujui penganggarannya. Kami hanya melanjutkan pembangunannya,” jelas dia.
Dibangun dari Utang
Tahap pertama pembangunan Jalan Kendari-Toronipa menggelontorkan anggaran bersumber dari utang.
Pemrov Sultra meminjam uang senilai Rp799 miliar kepada PT Sarana Multi Insfratruktur (SMI).
Pembangunan jalan bakal menelan anggaran hingga Rp1,1 triliun.
Pajang lajur jalan tol ini sejauh 2,2 kilo meter, lebarnya 40 meter, membentang dari Teluk Kendari sampai di Pantai Toronipa.
Pengerjaan mega proyek ini ditargetkan selesai selama tiga tahun, sebelum masa jabatan Ali Mazi dan Lukman Abunawas berakhir.
Jalan ini disebut untuk sarana penunjang pariwisata di daratan Sultra.
Pemprov juga akan mendirikan hotel berbintang untuk fasilitas kepada para wisatawan mancanegara.
“Apabila turis yang ingin ke Wakatobi bisa beristrahat dulu di hotel kemudian melanjutkan perjalanan,” terangnya lagi.