Bocah Babak Belur Dihajar Warga karena Panjat Pagar Lalu Maling, Dimasukkan Pesantren Anak Bandel

Kapolsek Kotabaru Iptu Tata Suhendar menyebut persoalan Rh dikembalikan kepada pihak keluarga.

Editor: Ifa Nabila
Science Photo Library
Ilustrasi penganiayaan. Bocah berinisial Rh (13) menjadi korban pengeroyokan warga. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Bocah berinisial Rh (13) menjadi korban pengeroyokan warga.

Bocah itu babak belur setelah ketahuan memanjat pagar untuk mencuri.

Kapolsek Kotabaru Iptu Tata Suhendar menyebut persoalan Rh dikembalikan kepada pihak keluarga.

Sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan dari kedua belah pihak.

Baca juga: Gadis 15 Tahun Jadi Tersangka karena Bunuh Pemerkosa, Ternyata Pernah Disetubuhi Beberapa Kali

"Pihak keluarga tidak mempermasalahkan karena menyadari kondisi anak tersebut," ujar Tata dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/2/2021).

Tata menyebut pada malam Rabu (17/2/2021), anak tersebut diantar ke Polsek Kotabaru dengan keadaan babak belur.

Oleh anggota kemudian dibersihkan.

Panjat pagar warung pukul 02.00 dini hari

Rh, saat itu kedapatan memanjat pagar warung milik warga pada pukul 02.00 WIB dini hari.

Namun rekan Rh melarikan diri. Si penilik warung mengaku sudah dua kali kehilangan.

Baca juga: Pergi Belanja, Nenek Malah Temukan Bayi dalam Masjid Terbungkus Kerudung

"Karena tidak ada barang (hasil curian) kita serahkan ke RT dimana yang bersangkutan tinggal," ujar Tata.

Persoalan itu menjadi ramai lantaran ada yang mengunggah di Facebook dan juga menandai Anggota DPR RI Dedi Mulyadi dan Cellica Nurrachadiana.

"Kemarin Pak Dedi menjeguk dan membiayai pengobatannya. Rh juga akan dipesantrenkan di Cireok," ujar Tata.

Dedi Mulyadi minta unsur penganiayaan diusut

Sebelumnya, anggota DPR RI Dedi Mulyadi berharap, Polres Karawang, terutama unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) untuk menindaklanjuti unsur penganiayannya.

"Saya minta unsur penganiayaanya harus segera ditangani. Itu ranahnya kepolisian," kata Dedi saat menjenguk Rh.

Bocah tersebut dihajar warga karena memanjat pagar dan masuk halaman warung.

Dedi mengatakan bocah tersebut berinisial Rh.

Ibunya sudah meninggal, sementara ayahnya mengalami gangguan jiwa.

Baca juga: Ibu Bakar Diri Sambil Gendong Bayi hingga Tewaskan sang Anak, gara-gara Cekcok dengan Suami

Nakal, pernah dikeluarkan dari pesantren

Korban pernah mengenyam pendidikan pesantren di Cikopak, Purwakarta.

Namun karena nakal, ia pun dikeluarkan. Lalu bocah itu juga pernah ke Indramayu, namun balik lagi ke Purwakarta.

Berdasarkan pengakuannya, kata Dedi, bocah tersebut pulang dari masjid dijemput dua orang anak jalanan yang baru dikenalnya.

Penjemputan itu adalah yang kedua kalinya.

Akan dimasukkan pesantren khusus anak-anak bandel

Kali ini bocah Rh diajak oleh mereka untuk memanjat pagar dan masuk ke halaman warung.

"Dia disangkanya maling, ya digebukin. Lalu diserahkan ke Polsek Kota Baru. Lalu dibawa ke rumah sakit untuk dibersihkan," kata Dedi.

Dedi mengatakan, memang memanjat pagar warung adalah tindakan salah.

Tapi anak itu dihakimi adalah perbuatan salah juga.

Karena kasihan, Dedi kemudian menanggung biaya perawatan anak itu di Rumah Sakit Izza Cikampek.

Setelah itu, ia akan membawanya ke Cireok untuk direhab.

"Saya sekarang punya pesantren di Cireok, khusus menangani anak-anak bandel," kata Dedi. (Kompas.com/Farida Farhan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bocah 13 Tahun Dihajar Warga karena Panjat Pagar Dini Hari, Dimasukkan Pesantren Khusus Anak Bandel"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved