Tak Seperti Lainnya Jadi Miliarder, Warga Tuban yang Tanahnya Laku Rp 4 Miliar Malah Merasa Tekor

Diketahui, ada ratusan warga tiga desa di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menuai rejeki berlimpah

Editor: Ifa Nabila
ISTIMEWA - Surya.co.id
Viral warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban beramai-ramai membeli mobil baru. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Baru-baru ini tengah viral video warga suatu desa di Tuban, Jawa Timur, yang mendadak menjadi miliarder.

Diketahui, ada ratusan warga tiga desa di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menuai rejeki berlimpah hasil uang ganti untung proyek pembangunan kilang minyak New Gress Root Refinery (NGRR) Pertamina.

Ketiga desa tersebut adalah Desa Sumurgeneng, Desa Wadung dan Desa Kaliuntu, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Pasca menerima pembayaran ganti untung pembebasan lahan tersebut, masing-masing warga kini sedang menikmatinya dengan berbagai cara.

Baca juga: Dapat Uang Rp 9,7 Miliar, Warga Tuban Pengunggah Video Kampung Miliarder Pilih Tak Beli Mobil

Ada yang menggunakannya untuk membeli kendaraan roda empat, membeli tanah kembali, dan membangun rumah baru atau renovasi rumah, ada pula yang hanya disimpan di bank.

Tetapi, tidak semua warga dapat menikmati uang hasil ganti untung pembebasan lahan atau tanahnya yang terdampak pembangunan kilang minyak Pertamina.

Salah satu warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Sodir mengaku, dirinya sejak awal menerima tanah dan rumah yang ditempati saat ini dibeli dan harus berpindah ke tempat lain.

Karena sejak awal keluarganya menerima, sehingga proses pembayaran ganti untung yang diterimanya pun sudah lebih awal dan tidak ada kendala.

Baca juga: Warga Desa di Tuban Beli 176 Mobil Baru: Jarang yang Pakai Uang untuk Usaha, Cari Warung Makan Susah

Sodir mengaku, hasil uang penggantian yang diterimanya masih dirasa rugi.

Tanahnya sodir yang terkena pembebasan 10 meter persegi x 200 meter persegi, dan pekarangan rumahnya 17 meter persegi x 70 meter persegi.

Ia menerima Rp 4 milar atas tanahnya tersebut.

"Kalau dihitung ya tekor, tanahnya dibeli harganya Rp 600.000 awalnya, kalau beli tanah lagi di tempat lain harganya naik. Bahkan, sekarang harga tanah Rp 1,5 juta per meternya," kata Sodir, saat ditemui Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Sodir saat itu lebih banyak ikut pemerintah dan tidak banyak protes saat awal adanya pembebasan lahan untuk pembangunan kilang minyak tersebut.

Sebab, waktu itu Sodir berusia lanjut diberitahu oleh pemerintah desa harus pindah rumah dan tanahnya akan dibeli oleh perusahaan Pertamina.

"Saya tahunya waktu itu tanahnya dibeli dan rumahnya disuruh pindah, ya pindah saja yang penting dikasih uang," terang Sodir.

Baca juga: Warga Tuban Satu Desa Beli 176 Mobil Bersamaan, Satu Orang Punya Uang Miliaran Bisa Beli 1-3 Mobil

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved