Kisah ART Pariyem Kerja Dipukul Majikan Tiap Hari, Gaji Rp 300.000 per Bulan Lama Tak Dibayar
ART di Probolinggo, Jawa Timur, itu kini berada di rumah anak tirinya di Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.
“Kata ibu, majikan nyonya itu yang jahat. Kerja di sana sekitar delapan tahunan. Enggak ada kontak sama sekali. Memang enggak pernah ketemu. Selama ini saya tidak tahu kalau di sana,” ujar Candra.
Di tempat terpisah, U, majikan pria Pariyem, membantah Pariyem tidak pernah diberi makan.
Menurutnya, Pariyem tidak sampai kelaparan.
Selalu ada makanan di rumahnya yang bisa dikonsumsi Pariyem.
“Itu tidak benar. Semua kebutuhan dia, kami penuhi, termasuk makannya, sehari tiga kali. Kalau ada makanan, kue misalnya, kami kasih. Gaji bukannya tidak diberikan. Tapi, kami kasihkan tabungan. Kemarin uang gajinya kami tarik di tabungan dan diberikan sepenuhnya. Dan yang bersangkutan sudah buat surat pernyataan dan tidak akan menuntut, sudah klir semua,” terang U.
Diberitakan sebelumnya, seorang asisten rumah tanggan Pariyem (44) melompat dari lantai dua rumah majikannya yang terletak di Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.
Pariyem melompat keluar rumah majikan karena kelaparan. Majikannya adalah pasangan suami istri U dan M.
Rumah yang ditempati U dan M milik seorang pengusaha. (Kompas.com/Ahmad Faisol
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pariyem Dipukul Majikan Tiap Hari, Kerja 8 Tahun Baru Tahu Digaji Rp 300.000 Per Bulan"