Launching TribunnewsSultra
BKPM Sebut Investasi di Sulawesi Tenggara Turun, Modal Dalam Negeri Urutan 25, Investor Asing ke-10
Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM) menyebut pertumbuhan ekonomi maupun investasi di Sulawesi Tenggara ( Sultra) turun selama pandemi Covid-19.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM) menyebut pertumbuhan ekonomi maupun investasi di Sulawesi Tenggara ( Sultra) turun selama pandemi Covid-19.
Meski penurunan masih jauh lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Penurunan ini juga berbanding lurus dengan turunnya investasi ke Sultra.
“Untuk Sulawesi Tenggara pertumbuhan ekonominya menurun 0,65 persen karena dampak pandemi. Jumlah itu masih lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi secara nasional,” kata Direktur Pameran dan Sarana Promosi BKPM RI Cahyo Purnomo, Kamis (18/02/2021).
Hal tersebut disampaikan Cahyo saat menjadi narasumber Webinar Nasional yang menjadi rangkaian Launching TribunnewsSultra.com, Kamis (18/02/2021).
Cahyo mewakili Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia pada webinar bertajuk Menarik Investasi ke Sulawesi Tenggara di Tengah Pandemi Covid-19.
Berdasarkan rilis BKPM RI pada Januari 2021 lalu, realisasi investasi di Indonesia pada 2020 mencapai Rp826,3 triliun.
Jumlah tersebut lebih tinggi dari target Rp817,2 triliun.
Dari jumlah tersebut, investasi dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) lebih tinggi ketimbang Penanaman Modal Asing (PMA).
“Untuk PMDN sebesar Rp413,5 triliun (50,1 persen), sementara PMA Rp412,8 triliun atau sebesar 49,9 persen,” ujarnya.
PMA di Indonesia terbesar Singapura 34,1 persen, Republik Rakyat Tiongkok 16,9 persen, Hongkong 12,3 persen, Jepang 9 persen, Korea Selatan 6,4 persen, dan 21,2 investor negara lainnya.
Berdasarkan lokasi, realisasi investasi di Sultra berada di urutan ke 25 dari 34 provinsi untuk PMDN. Dengan nilai investasi Rp2,8 miliar dari 552 proyek.
Sedangkan PMA, Sultra berada di urutan ke-10 dengan jumlah investasi 1,2 juta dolar AS dari 145 proyek.
Untuk itu, kata Purnomo, perlu terobosan dari pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan atau memulihkan kembali angka pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kebijakan.
Ia meyakini hal tersebut bisa dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra utamanya dalam mendorong investasi ke Sulawesi Tenggara.