Warga Desa di Tuban Beli 176 Mobil Baru: Jarang yang Pakai Uang untuk Usaha, Cari Warung Makan Susah
Mereka adalah ratusan warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban yang mendadak menjadi miliarder.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Baru-baru ini tengah viral fenomena warga di sebuah desa daerah Tuban, Jawa Timur, yang beramai-ramai membeli mobil mewah.
Mereka adalah ratusan warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban yang mendadak menjadi miliarder.
Pihak terkait menyebut jarang ada warga yang menggunakan uang mereka untuk membuka usaha.
Dalam video yang berdurasi 18 menit dan 11 menit terlihat belasan mobil baru yang diangkut menggunakan mobil towing dan dikawal polisi lalu lintas.
Baca juga: Warga Tuban Satu Desa Beli 176 Mobil Bersamaan, Satu Orang Punya Uang Miliaran Bisa Beli 1-3 Mobil
Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto membenarkan video tersebut.
Warga, kata dia, biasanya memilih membeli mobil secara berkelompok di dealer yang terdapat di Surabaya dan Gresik.
Baca juga: Viral Warga Desa di Tuban Ramai-ramai Beli Mobil, Ini Penjelasan Kepala Desa
Dalam video yang viral itu, terdapat 17 mobil baru yang datang dengan pengawalan polisi pada Minggu (14/2/2021).
"Yang datang mobil baru semua, dan kalau ditotal semua itu kurang lebih ada 176 unit mobil baru yang sudah dibeli warga Sumurgeneng," kata Gihanto kepada Kompas.com, Selasa (16/2/2021).
Menurutnya, warga membeli mobil baru setelah menerima uang pembebasan lahan proyek pembangunan kilang minyak new grass root refinery (NGRR) Pertamina.
Sekitar 225 kepala keluarga di Desa Sumurgeneng menjual lahan garapan yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak terbesar di Indonesia itu.
Uang pembebasan lahan yang diterima warga juga bervariasi, mulai dari Rp 28 juta.
Namun, sebagian besar warga mendapat uang sebesar Rp 8 hingga 10 miliar.
Baca juga: Aksi Kejar-kejaran Mobil dan Motor, Pemotor Ditodong Pistol: Mundur Gue, Enggak Mau Mati Konyol
Beberapa orang lainnya mendapat uang di atas Rp 20 miliar.
Setelah mendapat uang hasil penjualan tanah itu, sebagian besar warga desa memilih membeli mobil.
Sekarang, kata Gihanto, hampir setiap rumah warga yang mendapat uang pembebasan lahan memiliki satu hingga tiga mobil di garasinya.