Virus Corona

Kapolres di Sultra Positif Covid-19 Setelah Divaksin, Tidak Aneh Secara Ilmiah, Ini Kata Satgas

Juru Bicara Satgas Covid-19 Sultra, Dokter La Ode Rabiul Awal mengatakan, dalam uji klinis tahap ke-3 orang diberi vaksin masih bisa terinfeksi.

Penulis: Fadli Aksar | Editor: Fadli Aksar
Handover
Ilustrasi Covid-19 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kasus Positif Covid-19 setelah menerima suntik vaksin sinovac dialami Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra), AKBP Wasis Santoso dinilai tidak aneh.

Pasalnya, secara ilmiah berdasarkan hasil uji klinis, vaksin tahap pertama belum mampu membentuk antibodi di dalam tubuh.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Sultra, Dokter La Ode Rabiul Awal mengatakan, dalam uji klinis tahap ke-3 orang diberi vaksin masih bisa terinfeksi.

Sebab, antibodi belum terbentuk, apalagi, baru dosis pertama.

Dosis kedua pun, kata Dokter Rabiul Awal, antibodi paling cepat 14 hari terbentuk pada seseorang yang memiliki kekebalan ideal.

Baca juga: Kapolres Buton Utara dan Istrinya Positif Covid-19 Setelah Divaksin, Butur Mengkhawatirkan

Dia menegaskan, kasus positif Covid-19 setelah divaksin yang dialami Kapolres Butur tidak aneh.

"Secara Ilmiah tidak aneh. Bahkan orang yang sudah divaksin utuh pun masih bisa terinfeksi Covid-19," ujar Dokter La Ode Rabiul Awal melalui telepon, Sabtu (13/2/2021).

Kata Rabiul Awal, itulah yang dimaksud dengan evikasi vaksin tidak mencapai 100 persen.

Saat ini dunia medis masih menggunakan istilah evikasi.

Lantaran, efektivitas vaksin Covid-19 belum bisa disimpulkan, tapi baru bisa dihitung setelah 3 bulan.

Makanya, diasumsikan menggunakan istilah evikasi vaksin

La Ode Rabiul Awal menjelaskan, evikasi vaksin sendiri merupakan populasi orang yang divaksin terlindungi dari virus corona.

Baca juga: Wali Kota Kendari Sulkarnain Ungkap Efek Suntik Vaksin Sinovac, Terasa Ngantuk hingga Magrib

Meskipun tetap ada orang yang positif paskaimunisasi, tapi keuntungannya, relatif tanpa gejala dan gejala ringan.

Angka evikasi vaksin sinovac di Indonesia mencapai 65 persen.

"Kalau 65 orang dari 100, mungkin sedikit, tapi ketika 65 persen dari 100 ribu, 65 persen dari 1 juta itu kan banyak yang terlindungi," ujarnya

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved