Kasus Berakhir Damai, Pelaku Penyeret Anjing Tak Berani Pulang ke Rumah: Anaknya Enggak Ketemu

Pemilik anjing bernama Heri (45) tak bisa berbuat apa-apa lantaran ia mengenal sosok keluarga anak yang menyiksa anjing itu.

Editor: Ifa Nabila
Istimewa
Dua pria bermotor yang menyeret seekor anjing ketika difoto oleh salah seorang pengendara motor di Dumpit, Jatiuwung, Kota Tangerang, Senin (1/2/2021). 

"Memang sosialisasi itu sangat diperlukan agar masyarakat itu bisa lebih sadar. Edukasi ke tingkat sekolah-sekolah juga penting sekali," kata Founder JAAN, Femke De Haas, Senin (1/2/2021).

Feemke menilai, Kementerian Pendidikan juga perlu memberikan perhatian khusus mengenai kekerasan terhadap hewan, bahkan bisa saja dimasukan dalam kurikulum sekolah sebagai bentuk edukasi kepada para pelajar.

"Edukasi sejak dini itu sangat penting sekali. Kalo anak anak tidak pernah belajar mengenai kekerasan satwa dan orangtua tidak menjelaskan bagiamana mereka bisa menjadi warga yang baik," ujarnya.

Di lain sisi, saat ini masih banyak warga yang tidak berani ataupun masih binggung untuk melaporkan temuan adanya kasus-kasus tersebut di lingkungan masyarakat, meski beberapa warga sudah ada yang mulai berani melaporkan.

"Terkadang masyarakat juga masih binggung melaporkan karena tanggapan pemerintah juga masih kurang, sehingga laporan ini jarang sekali dilakukan, walaupun sekarang sebagian sudah mulai sadar," ungkapnya.

Feemke mengaku mengapresiasi beberapa instansi pemerintah yang sudah mulai pro aktif untuk menangani kasus kekerasan hewan, namun memang regulasi mengenai kekerasan hewan perlu ditekankan kembali dan tidak dianggap sepele. (Wartakotalive.com)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pelaku Penyiksa Anjing di Kota Tangerang tak Berani Pulang ke Rumah

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved