Cerita Adik Korban Heli MI-17 Lulus Calon Prajurit TNI AD, Penuhi Janji ke Kakak, 2 Kali Gagal
Cerita adik korban Heli MI-17 lulus calon prajurit TNI AD, akhirnya penuhi janji ke kakak setelah 2 kali gagal seleksi.
“Terimakasih ya Allah, terimakasih atas dukungan dari pimpinan dan teman-teman anak saya (Alm. Risno) yang selama ini terus memberikan semangat kepada Rasdin dan keluarga kami disini,” kata Undali dilansir via rilis Kapenrem 143/HO.
“Semoga Risno tenang di alam sana. Janjinya akan dilanjutkan Rasdin,” jelasnya menambahkan.
Dia juga berpesan agar Rasdin mengikuti pendidikan dengan baik.
“Sehat selalu Nak ikuti pendidikan dengan baik, kami semua bangga padamu Rasdin,” ujarnya.
Kecelakaan Heli M-17 TNI AD
Sebelumnya, helikopter MI-17 yang terbang dari Bandara Oksibil Kabupaten Pegunungan Bintang ke Bandara Sentani Jayapura, Papua, Jumat (28/6/2019), akhirnya ditemukan.
Penemuan setelah delapan bulan heli milik TNI AD dengan nomor registrasi HA-5138 tersebut dinyatakan hilang.
Helikopter pada saat itu dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari 7 orang kru dan 5 orang personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos.
Pada Senin (10/2/2020), Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen Herman Asaribab mengonfirmasi titik kordinat jatuhnya heli MI-17 milik TNI AD yang hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua, sejak 28 Juni 2019, itu.
Puing-puing MI-17 terlihat di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang.
"Selanjutnya kita akan fokus untuk melakukan kegiatan evakuasi terhadap korban. Evakuasi harus dipersiapkan dengan matang mengingat lokasi puing berada di tebing dengan sudut hampir 90 derajat," ujar Mayjen Herman Asaribab.
Pada Kamis (13/2/2020) pagi, tim evakuasi akhirnya berhasil didaratkan di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Proses evakuasi melibatkan 1 satuan setingkat kompi (SSK) dari Batalyon Inf 751/Raider Khusus dan tim kesehatan gabungan dari TNI , Polri, dan SAR.
Termasuk melibatkan masyarakat lokal dan tokoh tokoh masyarakat.
Namun 5 unit Heli Bell yang mengantar tim hanya bisa menurunkan mereka di ketinggian 11.000 kaki, sedangkan lokasi puing-puing MI 17 di 12.500 kaki.