Apa Itu Cloudflare Down? Bikin Panik Pekerja Kreatif, Gegara Ribuan Aplikasi Tumbang Sulit Diakses

Apa itu Cloudflare down? Sempat menghebohkan para pekerja kreatif yang kesehariannya berjibaku dengan aplikasi. 

(Freepik/macrovector)
ILUSTRASI - Sebuah gambar yang menjelaskan tentang jaringan internet yang sehari-hari digunakan manusia. 

Mulai dari situs, aplikasi hingga layanan AI. 

Berpengaruh pula pada perkembangan jaringan internet yang tersendat diakses publik. 

Sehingga, memperlihatkan betapa vitalnya peran Cloudflare dalam infrastruktur internet modern.

Gangguan muncul serempak di berbagai negara, membuat warganet bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. 

Bahkan Downdetector, platform pemantau gangguan layanan, ikut tumbang. Inilah kronologi Cloudflare down yang paling lengkap dan detail, berdasarkan laporan resmi perusahaan serta pantauan media internasional.

Kronologi Cloudflare Down

Kronologi Cloudfare down dimulai sekitar pukul 18.30 WIB ketika laporan error meningkat tajam di Downdetector. Awalnya hanya ratusan laporan, namun dalam waktu kurang dari 30 menit grafik melonjak drastis. Sempat reda pada sekitar pukul 19.00 WIB hingga 19.30 WIB sebelum kembali mengalami gangguan.

Pengguna X melaporkan feed tidak memuat, pengguna Canva mengalami pesan “server tidak merespons,” sementara Spotify dinilai “lag” dan gagal membuka katalog lagu.

Gangguan juga melanda layanan besar seperti OpenAI dan Claude, yang tidak dapat diakses sama sekali. Downdetector pun ikut tumbang.

Dalam laporan yang dikutip KompasTekno dari CNBC, juru bicara Cloudflare mengungkapkan bahwa sebelum gangguan besar terjadi, mereka mendeteksi lonjakan lalu lintas yang tidak biasa. Lonjakan ini menyebabkan sebagian traffic internet yang melewati jaringan Cloudflare mengalami kesalahan.

Meski begitu, Cloudflare menegaskan bahwa penyebab pasti lonjakan trafik masih belum diketahui. Tim teknis masih menyelidiki dan informasi penanganan akan terus diperbaharui melalui halaman status resmi Cloudflare.

Di media sosial, warganet berspekulasi apakah insiden ini terkait serangan siber global. Namun Cloudflare menegaskan bahwa insiden ini sepenuhnya teknis.

Dalam penjelasan resminya, Cloudflare menegaskan bahwa insiden ini bukan serangan DDoS atau aktivitas peretasan. Masalah justru bersumber dari sebuah berkas internal yang rusak, yang mengatur sistem perangkat lunak pada layanan pengelola lalu lintas jaringan Cloudflare.

Ketika berkas tersebut gagal berfungsi, konsekuensinya langsung menyentuh lapisan paling kritis, yakni sistem kontrol lalu lintas global. Inilah lapisan yang menjadi “otak” dari jutaan permintaan ke server-client di seluruh dunia. Ketika lapisan ini lumpuh, dunia digital pun ikut roboh.
 
Syukurnya, pada sekitar pukul 21.30 WIB, Cloudflare menyatakan bahwa sistem mulai stabil. Kemudian pada pukul 00.45 WIB, seluruh layanan dipastikan kembali normal.

Mengapa Dampaknya Begitu Masif?

Sebagaimana dikutip dari Tribun Kaltim, Rabu (19/11/2025), Cloudflare berfungsi sebagai reverse proxy, sistem yang memproses, mempercepat, dan melindungi trafik antara pengguna dan server situs web. Ketika komponen internal Cloudflare mengalami masalah, seluruh arus lalu lintas di ribuan layanan ikut terganggu.

Inilah penyebab ribuan situs serta aplikasi raksasa mengalami internal server error dalam waktu bersamaan. Gangguan ini kemudian disebut sebagai global outage karena jumlah layanan yang terdampak mencapai ribuan. Beberapa platform besar yang terdampak akibat Cloudflare down, antara lain X (Twitter), OpenAI & Claude, Spotify, Canva, dan Downdetector. 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved