Kualifikasi Piala Asia 2027
Dokumen Baru FIFA Ungkap Skandal Pemalsuan FAM Terkait Akta Kelahiran 7 Pemain Timnas Malaysia
FAC menegaskan para pemain menandatangani dokumen naturalisasi, tanpa membaca dengan cermat atau memverifikasi garis keturunan Malaysia mereka.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
Ringkasan Berita:
- Dokumen baru FIFA menegaskan FAM menggunakan akta kelahiran palsu kakek-nenek pemain untuk melegitimasi naturalisasi
- omite Banding FIFA (FAC) menyimpulkan FAM lalai dalam proses naturalisasi, menolak klaim kesalahan administrasi
- Penggunaan dokumen palsu memberi keuntungan tidak semestinya bagi Timnas Malaysia, termasuk kemenangan atas Nepal dan Vietnam di Kualifikasi Piala Asia 2027.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Dokumen baru yang memperluas putusan 19 halaman Komite Disiplin FIFA (FDC) menegaskan isu utama pemain naturalisasi ilegal Timnas Malaysia.
Mengutip e.vnexpress.net, kalau FAM menggunakan akta kelahiran Malaysia milik kakek-nenek para pemain, untuk melegitimasi garis keturunan mereka.
Namun, hasil investigasi independen FIFA menemukan akta kelahiran asli, menunjukkan tempat lahir mereka di Argentina, Brasil, Belanda, dan Spanyol.
Selain investigasi tersebut, Komite Banding FIFA (FAC) juga menggelar sidang di kantor FIFA di Amerika Serikat.
Baca juga: Rilis Komite Banding FIFA Sahkan Dokumen Palsu 7 Pemain Timnas Malaysia, Minta Dibawa ke Ranah Hukum
Dalam sidang itu, komite menolak klaim FAM dan para pemain mereka telah "bertindak dengan itikad baik".
FAC menegaskan para pemain menandatangani dokumen naturalisasi, tanpa membaca dengan cermat atau memverifikasi garis keturunan Malaysia mereka.
Tanggung jawab sepenuhnya justru diberikan kepada perwakilan FAM, dan pihak perantara yang tidak diidentifikasi.
Komite menyimpulkan FAM jelas lalai dalam proses naturalisasi, dengan bukti berupa catatan yang bertentangan.
Klaim keturunan tidak diverifikasi, serta kegagalan menjawab permintaan klarifikasi dari pejabat FIFA.
FAC juga menolak penjelasan FAM tentang "kesalahan administrasi" dan mengkritik federasi karena "melindungi" pihak bertanggung jawab atas pengajuan dokumen palsu.
Baca juga: Komite Banding FIFA Ketok Palu Soal Timnas Malaysia, 7 Naturalisasi Langgar Pasal 22 Kode Disiplin
Sidang tersebut dihadiri Sekretaris Jenderal FAM, Datuk Noor Azman Rahman, saat ini diskors menunggu investigasi internal di Malaysia.
Noor Azman mengakui anggota federasi "terlibat dalam penanganan dan pemformatan beberapa salinan akta kelahiran, termasuk konten yang diubah," katanya.
FAC menilai pengakuan ini seharusnya menjadi dasar bagi FAM untuk mengidentifikasi pihak yang terlibat, bukan untuk tetap bungkam.
"Kelalaian ini menunjukkan kurangnya akuntabilitas dan menimbulkan kekhawatiran serius tentang tata kelola organisasi," tulis FAC.
"Perlindungan berkelanjutan terhadap staf yang sudah mengaku bersalah, ditambah dengan klaim samar tentang kesalahan administrasi.
"Tampak sebagai manuver taktis untuk mengalihkan tanggung jawab institusional sambil menjaga kohesi internal," tambahnya.
FAC menegaskan kembali penggunaan dokumen palsu memberi keuntungan olahraga yang tidak semestinya bagi Timnas Malaysia.
Para pemain tampil 2 laga penting Kualifikasi Piala Asia 2027 menang 2-0 atas Nepal (25 Maret) dan 4-0 atas Vietnam (10 Juni).
Baca juga: Timnas Malaysia Punya Kabar Baik dari FIFA Jelang Bersua Timnas Vietnam Kualifikasi Piala Asia 2027
Serta 3 laga persahabatan melawan Cape Verde, Singapura, dan Palestina.
"Komite mencatat dengan keprihatinan bahwa meski sudah beberapa bulan. FAM gagal mengidentifikasi individu bertanggung jawab atas pemalsuan, meski FAM sendiri mengakui adanya manipulasi," tulis FAC menambahkan.
Hal ini menimbulkan pertanyaan serius, tentang kontrol internal FAM dan komitmen sejati terhadap integritas.
Lebih lanjut, FAC akan mengusulkan agar Sekretariat FIFA melakukan investigasi tambahan terhadap operasi internal FAM.
Komite juga akan memberitahu otoritas berwenang di Brasil, Argentina, Malaysia, Belanda, dan Spanyol kemungkinan penetapan tuntutan pidana.
Setelah keputusan rinci diumumkan, FAM menyatakan, mengajukan banding ke Court of Arbitration for Sport (CAS).
Tenggat waktu 21 hari untuk menyelesaikan prosedur. Putusan ini dirilis pada hari yang sama ketika Malaysia menghadapi Nepal dalam Kualifikasi Piala Asia 2027 di Stadion Bukit Jalil. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Timnas-Malaysia-komite-banding-FIFA-sanksi-naturalisasi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.