Liga 2

PSIS Semarang Diakuisisi 75 Persen, Sosok Datu Nova Fatmawati, Alasan Manajemen

Sosok Datu Nova Fatmawati adalah perempuan asli Semarang, menikah dengan pria asal Lamongan, Jawa Timur.

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
TribunJateng.com/F ARIEL SETIAPUTRA
PSIS Semarang akhirnya memperkenalkan Datu Nova Fatmawati sebagai investor baru. Dalam pertemuan di Semarang, pada Senin (17/11/2025) malam, pengusaha asal Semarang itu akan mengakuisisi 74,2 persen saham mayoritas. 
Ringkasan Berita:
  • PSIS Semarang akhirnya memperkenalkan Datu Nova Fatmawati sebagai investor baru
  • Datu Nova Fatmawati adalah perempuan asli Semarang yang menikah dengan pria asal Lamongan, Jawa Timur
  • Sebelum kesepakatan dengan Datu Nova, proses akuisisi PSIS sempat melibatkan Malut United

 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - PT Mahesa Jenar Semarang (MJS) pengelola PSIS Semarang akhirnya memperkenalkan Datu Nova Fatmawati sebagai investor baru. 

Dalam pertemuan di Semarang, pada Senin (17/11/2025) malam, pengusaha asal Semarang itu akan mengakuisisi 74,2 persen saham mayoritas.

Sedangkan sisanya tetap dimiliki pemegang saham lain, termasuk pihak Junianto dan sejumlah investor sebelumnya.  

Kesepakatan ini disampaikan Juru Bicara (Jubir) PT MJS, Joni Kurnianto, menegaskan keberhasilan akuisisi terjadi karena adanya kecocokan komunikasi antara kedua belah pihak.

Baca juga: Akuisisi PSIS Semarang: Sosok Wanita Ini Mencuat Calon Investor Baru, Setelah Bos Malut United Gagal

"Mulai dari tahap penjajakan hingga proses negosiasi, semua berjalan dengan chemistry baik."

"Kami yakin Mbak Datu paham sepak bola dan bisa membawa PSIS bangkit," ujarnya, mengutip laman TribunBanyumas.com.

Sosok Datu Nova Fatmawati adalah perempuan asli Semarang, menikah dengan pria asal Lamongan, Jawa Timur.

Datu Nova mengaku terinspirasi dari mendiang ayahnya, merupakan pecinta PSIS Semarang.

"Sejak kecil saya sering ditinggal ayah menonton PSIS. Setelah beliau meninggal, saya ingin meneruskan cintanya terhadap klub ini," ungkap Datu.  

Baca juga: Timnas Irak Vs UEA Prediksi Skor, H2H dan Line Up: Tuan Rumah Digdaya di Basrah, Kans Menang Terbuka

Sebelum kesepakatan dengan Datu Nova, proses akuisisi PSIS sempat melibatkan Malut United.

Klub tersebut sudah menjalin komunikasi dengan kelompok suporter PSIS.

Mengaku telah mengeluarkan dana sekitar Rp700 juta untuk kebutuhan operasional selama proses negosiasi.  

Namun, menurut Asisten Manajer Malut United, Asghar Saleh, proses yang hampir mencapai garis akhir itu dibatalkan secara sepihak oleh PT MJS tanpa penjelasan resmi.

Ia mengaku baru mengetahui pembatalan melalui unggahan media sosial pada Sabtu (15/11/2025).

"Kami diberitahu bahwa proses itu batal tanpa penjelasan. Tidak ada pertemuan resmi sebagaimana saat memulai negosiasi," kata Asghar.  

Asghar menuturkan selama beberapa pekan terakhir, negosiasi berjalan baik dan terbuka. 
Kesepakatan harga saham bahkan sudah dicapai, hanya menyisakan detail teknis mekanisme pembayaran.

Baca juga: Prediksi Malaysia Vs Nepal, Skor, H2H dan Line Up: Harimau Malaya Kunci Tiket Piala Asia 2025

Draf perjanjian pun telah disiapkan oleh notaris. Namun, tiga hari sebelum pengumuman pembatalan, komunikasi dengan pihak MJS mendadak terputus.

"Kami merasa dibohongi. Harga sudah deal, teknis pun tinggal dirapikan. Tapi tiba-tiba semua berhenti tanpa alasan jelas," tegasnya.  

Dengan masuknya Datu Nova Fatmawati sebagai pemegang saham mayoritas, PSIS Semarang kini memiliki arah baru dalam pengelolaan klub.

Meski sebelumnya sempat terjadi polemik dengan Malut United, manajemen berharap kehadiran investor lokal.

Memiliki kedekatan emosional dengan PSIS dapat membawa stabilitas dan kebangkitan bagi Laskar Mahesa Jenar.

Baca juga: Prediksi FC Bekasi City Vs Adhyaksa FC, Skor, H2H dan Line Up Pemain: Posisi 3 Besar Kian Ketat

Pembatalan akuisisi pihak Malut United atas PSIS ditandai surat keputusan PT MJS. induk perusahaan PSIS Semarang.

"PT MJS menegaskan rencana penjualan dan akuisisi saham tersebut secara resmi dinyatakan batal," demikian rilis bertanda tangan Joni Kurnianto, juru bicara PT MJS.

"Keputusan setelah mempertimbangkan bahwa tidak tercapai titik temu yang memadai pada sejumlah aspek material yang menjadi dasar transaksi."

"Kedua pihak telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai kesepakatan yang adil dan seimbang, namun terdapat beberapa hal fundamental yang tidak dapat disatukan," katanya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Muhammad Israjab/Tribunbanyumas.com/Franciskus Ariel Setiaputra)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Datu Nova Fatmawati Resmi Ambil Alih Saham Mayoritas PSIS: Bapak Saya Penggila PSIS

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved