AFC Challenge League 2025
Rincian Persib Bandung Bakal Keciprat Rp52 Miliar di Ajang AFC Champions League Two 2025
Persib Bandung berlaga di AFC Champions League Two 2025-2026, setelah menyingkirkan wakil Filipina, yakni Manila Diggers di babak playoff.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Persib Bandung akan tampil di ajang AFC Champions League Two 2025-2026, setelah menyingkirkan Manila Diggers di babak playoff.
Kemenangan 2-1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, menjadi tiket emas Maung Bandung menuju kompetisi kasta kedua antar klub Asia.
Di balik prestasi tersebut, ada peluang besar yang menanti dari sisi finansial. Dimana, AFC menjanjikan berbagai bentuk penghargaan.
Mulai dari subsidi perjalanan, bonus performa, hingga hadiah partisipasi. Bagi Persib, ini bukan hanya soal gengsi Asia, tapi soal potensi pemasukan miliaran rupiah.
Baca juga: PSIS Semarang Vs Persiku Kudus: Kondisi Tim, Prediksi Skor, H2H dan Line Up Pemain Hari Ini
Mengutip laman Kompas.com, salah satu sumber utama penghasilan adalah Travel Subsidy, atau subsidi perjalanan dari AFC.
AFC memberikan subsidi kepada klub untuk menutupi biaya transportasi dan akomodasi selama mengikuti kompetisi.
Besaran Travel Subsidy bervariasi tergantung jarak dan lokasi pertandingan, namun bisa mencapai ratusan ribu dolar.
Untuk fase grup saja, Persib diperkirakan menerima Travel Subsidy sekitar setara Rp1,6 miliar.
Jumlah ini bisa bertambah jika Persib lolos ke fase knockout dan harus bertandang ke negara-negara Asia Timur atau Timur Tengah.
Selain subsidi, AFC juga memberikan Participation Fee kepada setiap klub yang lolos ke fase grup.
Persib dipastikan menerima sekitar Rp4,8 miliar sebagai hadiah partisipasi di fase grup.
Baca juga: PREVIEW Persija Vs Bali United: Prediksi Skor, H2H dan Line Up, Pekan ke-5 ILeague 2025 Hari Ini
Uang ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan klub masuk ke kompetisi resmi AFC.
Participation Fee ini menjadi dasar penghasilan awal yang sudah pasti diterima klub.
Namun potensi terbesar justru datang dari Performance Bonus, yakni hadiah berdasarkan hasil pertandingan. Setiap kemenangan di fase grup akan diganjar sekitar Rp800 juta.
Jika Persib mampu meraih tiga kemenangan dari enam laga fase grup, maka mereka bisa mengantongi Rp2,4 miliar dari bonus kemenangan saja.
Hasil imbang juga dihargai, meski nilainya lebih kecil Musim sebelumnya, Persib mencatat satu kemenangan, dua seri, dan tiga kekalahan, menghasilkan sekitar Rp5,6 miliar dari fase grup.
Jika performa meningkat musim ini, angka tersebut bisa melonjak signifikan.
Lolos ke babak 16 besar akan menambah pundi-pundi klub sebesar Rp1,3 miliar. Jika Persib melaju ke perempat final, AFC akan memberikan tambahan Rp2,5 miliar.
Semifinalis akan menerima sekitar Rp4 miliar, menandakan eskalasi hadiah yang sangat menjanjikan.
Jika Persib berhasil mencapai final dan menjadi runner-up, mereka akan menerima Rp15,5 miliar.
Baca juga: 9 Rekrutan PSIS Semarang di Liga 2, Laskar Mahesa Jenar Didominasi Talenta Lokal Berbakat
Namun jika keluar sebagai juara, hadiah yang diterima melonjak drastis sekitar Rp52,8 miliar.
Jumlah ini belum termasuk bonus kemenangan di fase grup dan subsidi perjalanan.
Jika Persib menyapu bersih semua kemenangan di fase grup dan menjadi juara, total penghasilan bisa mencapai Rp77,3 miliar.
Angka ini menjadikan ACL 2, sebagai ladang emas bagi klub mampu tampil konsisten.
Dari sisi manajemen, potensi ini menjadi motivasi untuk memaksimalkan performa tim.
Pelatih Bojan Hodak menyadari bahwa setiap kemenangan bukan hanya soal poin, tapi juga soal nilai finansial.
Dengan komposisi pemain seperti Marc Klok, Thom Haye dan Beckham Putra, Persib punya peluang besar bersaing.
Dukungan suporter juga menjadi kekuatan tambahan yang bisa mendorong performa tim di laga kandang.
Manajemen Persib telah menyiapkan strategi bisnis untuk mengelola pemasukan dari AFC secara optimal.
Sebagian dana akan dialokasikan untuk pengembangan akademi, fasilitas latihan, dan bonus pemain.
Baca juga: Persija Jakarta Vs Bali United: Skuad Serdadu Tridatu Unggul H2H, Tapi Tuan Rumah Digdaya Musim Ini
Partisipasi di AFC juga membuka peluang sponsor baru yang tertarik dengan eksposur internasional.
Persib bisa menjalin kerja sama dengan brand Asia atau global yang ingin masuk pasar Indonesia.
Selain itu, hak siar pertandingan juga menjadi sumber pendapatan tambahan yang tak bisa diabaikan.
AFC menjual hak siar ke berbagai jaringan televisi dan platform digital, dan klub peserta mendapat bagian dari pendapatan tersebut.
Merchandising juga diprediksi meningkat, terutama jika Persib tampil impresif di panggung Asia.
Jersey edisi AFC, merchandise eksklusif, dan konten digital bisa menjadi sumber pemasukan kreatif.
Dengan semua potensi ini, partisipasi Persib di AFC Champions League Two bukan sekadar kompetisi, tapi investasi jangka panjang.
Klub harus menjaga performa, disiplin finansial, dan strategi bisnis agar penghasilan maksimal bisa diraih.
Jika dikelola dengan baik, Persib bisa menjadikan musim 2025/26 sebagai titik balik menuju kejayaan finansial dan prestasi.
Hadiah AFC Champions League Two 2025/2026
- Lolos ke fase grup Rp4,8 miliar
- Lolos ke Babak 16 Besar Rp1,3 miliar
- Lolos ke Perempat Final Rp2,6 miliar
- Lolos ke semifinal Rp3,9 miliar
- Finalis (Runner-up) Rp16,1 miliar
- Finalis (Juara) Rp40,3 miliar
- Subsidi Subsidi tandang babak play-off Rp 800 juta
- Bonus Kemenangan di fase grup Rp 800 juta. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muhammad Israjab/Kompas.com/Thomas Wardana)
Sebagian Artikel ini Telah Tayang JUDUL: Persib Berpotensi Raup Rp52,8 Miliar di AFC Champions League 2
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.