Berita Sulawesi Tenggara

Kunjungan Wisatawan ke Sultra Capai 9,8 Juta Perjalanan per September 2025, Kendari Paling Diminati

Kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) ke Sulawesi Tenggara (Sultra) sepanjang Januari hingga September 2025 mencapai 9,8 juta perjalanan.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari
DISPAR SULTRA - Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara (Sultra), Belli Harli Tombili saat diwawancarai di kantornya pada Juni 2025 lalu. Belli mengatakan, dari 17 kabupaten dan kota di Sultra, Kota Kendari menjadi daerah dengan kunjungan tertinggi, yaitu sebanyak 2.817.091 atau sekitar 2,8 juta perjalanan. (TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) ke Sulawesi Tenggara (Sultra) sepanjang Januari hingga September 2025 mencapai 9,8 juta perjalanan.

Data tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikelola Dinas Pariwisata (Dispar) Sultra.

Kepala Dispar Sultra, Belli Harli Tombili mengatakan, dari 17 kabupaten dan kota di Sultra, Kota Kendari menjadi daerah dengan kunjungan tertinggi, yaitu sebanyak 2.817.091 atau sekitar 2,8 juta perjalanan.

Menurutnya, tingginya kunjungan ke Kendari didorong oleh daya tarik wilayah tersebut.

Mulai dari keindahan alam, keberagaman wisata kuliner, hingga berbagai aktivitas sosial ekonomi yang menarik minat masyarakat.

Empat daerah lain yang juga banyak dikunjungi antara lain Konawe Selatan (1,2 juta perjalanan), Konawe (1 juta perjalanan), Kolaka (727 ribu perjalanan), dan Baubau (650 ribu perjalanan).

“Jumlah kunjungan wisnus di Sultra per September 2025 sebenarnya mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 9,9 juta perjalanan, atau berkurang sekitar 51 ribu perjalanan,” jelas Belli saat ditemui di Kantor Gubernur Sultra, Senin (24/11/2025).

Meski terjadi penurunan, Belli tetap optimis total kunjungan hingga akhir tahun tidak akan berbeda jauh dari capaian 2024.

“Kami masih optimis angka kunjungan tidak terlalu jauh dari tahun lalu, bisa sedikit di bawah atau di atas,” ujarnya.

Ia juga mengakui adanya tantangan karena efisiensi anggaran pemerintah, yang sebagian dialihkan untuk pembangunan infrastruktur.

Namun, peningkatan infrastruktur tersebut justru berdampak positif karena akan mempermudah mobilitas masyarakat menuju berbagai daerah wisata di Sultra. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved