Istri Arya Daru Tahu Sosok Wanita yang Bersama Suaminya, Bantah Isu Orang ke-3 Hingga Merasa Janggal
Sosok istri mendiang Arya Daru, Meta Ayu Puspitantri akhirnya tampil ke publik.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Sosok istri mendiang Arya Daru, Meta Ayu Puspitantri akhirnya tampil ke publik.
Meski menahan kesedihan menceritakan tentang sosok pria yang dicintainya itu, Meta terus berusaha tegar.
Meta secara terbuka mengungkapkan kejanggalan terkait kematian suaminya.
Terlebih di tengah isu miring yang menimpa Arya Daru setelah kepergiannya.
Untuk diketahui kasus kematian Arya Daru yang ditemukan dengan kepala terbungkus plastik menyisakan tanda tanya.
Meski pihak kepolisian telah menyebut bahwa kematian diplomat muda tersebut karena mengakhiri hidup, namun pihak keluarga merasa ada keanehan.
Kini, sang istri mengungkapkan fakta sebenarnya sampai singgung sosok Vara.
Sosok Vara ini yang disebut pula oleh pihak kepolisian bersama dengan Arya Daru sebelum meninggal dunia.
Sampai isu berkembang liar terkait Arya Daru punya selingkuhan.
Meta pun enggan terus berdiam diri.
Baca juga: Misteri Plastik Sampah yang Dibuang Arya Daru, Penjaga Kos Ungkap Hal Tak Biasa
Ia mengklarifikasi deretan tudingan yang dialamatkan pada sang suami.
Setelah hampir sebulan penyelidikan intensif, Polda Metro Jaya akhirnya merilis hasil resmi.
Polisi menegaskan tidak ada keterlibatan pihak lain, sehingga besar kemungkinan Arya Daru meninggal karena perbuatannya sendiri.
Penyidik juga mengungkap temuan dalam kasus ini.
Di mana salah satunya terkait rekaman video yang memperlihatkan kegiatan Arya Daru terakhir kalinya.
Arya Daru sedang pergi ke pusat perbelanjaan bersama rekannya Dion dan Vara.
Dalam rekaman terlihat, pada 7 Juli 2025, diplomat berusia 38 tahun itu sempat mendatangi sebuah pusat perbelanjaan bersama dua koleganya, Dion dan Vara.
Namun, sorotan publik kemudian tertuju pada Vara, karena rekaman CCTV menunjukkan Arya Daru hanya terlihat berdua dengannya di sebuah toko pakaian, sementara Dion tidak tampak.
Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, menjelaskan bahwa Arya Daru sempat memberi keterangan berbeda kepada istrinya sebelum meninggal.
Ia meminta izin ke Grand Indonesia dan mengaku pergi sendirian.
Namun kenyataannya, kamera pengawas menunjukkan Arya Daru bersama Vara.
"Ternyata korban ini (Arya Daru) sempat berkomunikasi dengan istrinya, izin pada istrinya untuk ke Grand Indonesia. Ditanya dengan siapa ? Sendirian (jawab Daru ke Pita)," ujar AKBP Reonald Simanjuntak Daru, dikutip dari Tribunnewsmaker.com.
Namun dalam tangkapan kamera closed circuit television (CCTV), Arya Daru kedapatan berduaan dengan Vara di toko baju.
"Di sini berdua. Saudara D (Dion) tidak terlihat. Berdua saja (Daru dengan Vara)," pungkas AKBP Reonald Simanjuntak Daru.
Meski begitu, polisi enggan membeberkan lebih jauh mengenai hubungan antara Arya Daru dan Vara dengan alasan menjaga privasi.
Hal ini kemudian memunculkan gosip bahwa Vara diduga sebagai pihak ketiga dalam rumah tangga Arya Daru.
Menanggapi isu yang beredar, Pita akhirnya memberikan klarifikasi. Dalam konferensi pers pada Sabtu (28/9/2025), ia menjelaskan kondisi sebenarnya terkait rumah tangganya bersama Arya Daru.
Dengan tegas, Pita meminta publik berhenti melontarkan tuduhan yang menyudutkan suaminya, termasuk isu adanya orang ketiga.
"Saya sangat sangat mengenal mas Daru. Kami berdua sudah sangat cukup untuk satu sama lain. Sehingga saya mohon, tidak ada lagi framing negatif untuk suami saya," ungkap Pita, dilansir dari tayangan youtube metro tv news, Minggu (28/9/2025).
Pita menambahkan, ia percaya Arya Daru tidak pernah berbuat di luar batas norma, sebab ia telah mengenalnya sejak kecil, tepatnya sejak usia 10 tahun.
"Kami berdua sudah sangat cukup untuk satu sama lain. Suami saya enggak neko-neko. Saya kenal betul suami saya," imbuh Pita.
Sebelumnya, Pita juga sempat menyinggung soal keberadaan Vara.
Melalui kuasa hukumnya, Dwi Librianto, Pita menyampaikan bahwa dirinya memang mengenal Vara yang disebut polisi.
"Almarhum selalu menceritakan siapa Vara, siapa Dion. Kawan kerjanya, selalu ada dalam chatting," pungkas Dwi Librianto.
"Jadi mereka (Pita) kenal, dan tahu lah (soal Vara). Tahu, dalam chat ada diskusi. Dalam kerjaannya selalu diberi tahukan," sambungnya.
Pita juga menegaskan bahwa hingga kini dirinya masih menilai kematian Arya penuh kejanggalan dan meminta publik tidak mudah percaya pada isu yang belum terbukti kebenarannya.
Misteri Teror Ketiga
Keluarga diplomat Arya Daru kembali diguncang teror misterius berupa kiriman mawar merah dengan garis pesan yang diduga berasal dari pihak tertentu.
Ini merupakan insiden ketiga yang dialami keluarga tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam pernyataan resminya, keluarga Arya Daru menyebut simbol dan pesan yang disisipkan.
Kuasa Hukum Keluarga Arya Daru Pangayunan, Nicholay Aprilindo, mengungkapkan ada tiga teror yang diterima keluarga mendiang diplomat muda Kemlu tersebut.
Teror pertama diterima keluarga pada 9 Juli 2025 pukul 21.00, setelah tahlilan.
“Setelah tahlilan mendapatkan amplop berisi styrofoam, bunga kamboja, hati, dan bintang. Itu teror pertama,” katanya dalam konferensi pers, Sabtu (27/09/2025).
Sebagaimana diberitakan, Diplomat muda Kemlu Arya Daru ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di kamar kosnya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Hasil penyelidikan Polda Metro Jaya menyebut dugaan Arya Daru meninggal dunia karena bunuh diri.
Hal itu dibantah keluarga Arya Daru berdasar bukti luka-luka yang tak sinkron dengan dugaan tersebut.
Alih-alih mendapat kabar terang misteri kematian Arya, keluarga justru mendapat teror setelah tahlilan pada 9 Juli 2025.
Tak berselang lama, keluarga Arya Daru kembali mendapatkan teror. Teror kedua diterima keluarga pada 27 Juli 2025. Makam Arya Daru diacak-acak oleh orang tidak dikenal.
Tim Kuasa Hukum mengatakan teror ketiga diterima keluarga baru-baru ini.
“Teror ketiga, baru-baru ini, pada September, ketika istrinya berkunjung (ke makam Arya Daru) bersama anaknya. Ditaruh bunga berbentuk garis, bunga mawar merah berbentuk garis,” lanjutnya.
Pihaknya sudah meminta konfirmasi dari pihak keluarga terkait bunga mawar merah berbentuk garis tersebut.
Namun tidak ada pihak keluarga yang melakukannya.
“Ya itu teror, membuat rasa takut,” sambungnya.
Ia menilai teror yang dialami oleh keluarga Arya Daru merupakan pesan dari pihak tertentu.
“Ini adalah satu clue atau pesan bagi kami sebagai penasihat hukum. Ini ada satu pesan dari pihak tertentu pada keluarga, istri, orangtua almarhum,” pungkasnya.
Misteri kematian janggal
Tim penasihat hukum keluarga almarhum Arya sebelumnya telah mengklaim adanya kejanggalan seputar kematian diplomat muda Kemlu tersebut.
Kejanggalan yang ditemukan oleh pihak keluarga dan tim hukum, beberapa di antaranya hasil penyelidikan kepolisian.
"Misteri dari kematian almarhum (Arya) ada kemiripannya dengan kasus (kematian) Brigadir Yosua, karena ini peristiwa misterius," terang dia, saat jumpa pers, di Yogyakarta, Sabtu (23/8/2025).
Diplomat muda Kemlu Arya Daru ditemukan tewas dengan kepala terlilit lakban di kamar kosnya, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Selang kira-kira sebulan, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, mengungkapkan penyelidik belum menemukan unsur pidana terkait kasus kematian Arya.
Dalam rilis perkembangan kasus pada Selasa (29/7/2025), Polda Metro Jaya menduga Arya Daru meninggal dunia karena bunuh diri.
Subaryono, ayah Arya kemudian mempertanyakan hasil penyelidikan kepolisian tersebut dalam jumpa pers pada Sabtu ini, didampingi tim hukum.
Beberapa kejanggalan diungkap oleh keluarga dan tim hukum, di antaranya soal hasil penyelidikan polisi, luka lebam tubuh alm Arya, kandungan obat dalam urine yang secara keseluruhan membuat kasus ini tetap misterius.
Tergantung polisi mau atau tidak
Atas dasar itu, Tim penasihat hukum keluarga almarhum diplomat muda Arya berharap kepolisian berkaca dari kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat.
"Saya yakin kepolisian punya keahlian. Sekarang tinggal mau apa tidak ungkap secara transparan untuk memberi kepastian hukum, pemenuhan HAM dari sisi kemanusian kepada pihak almarhum agar beliau tenang diperistirahatan yang abadi dan keluarga yang ditinggalkan tenang," tegas Nicholay.
Tim hukum keluarga Arya Daru juga menegaskan untuk saat ini pihak keluarga meyakini kematian Arya Daru bukan karena bunuh diri.
"Bukan kasus bunuh diri. Kemungkinan besar melibatkan orang lain dan ada tindak pidana, pihak lain yang punya kehalian profesioanl menghabisi nyawa seseorang," tegas Nicholay.
Disampaikan Nicholay, pihak kelurga almarhum juga menyoroti kondisi fisik jenazah saat pertama kali ditemukan. (*)
(Grid.id)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.