Daftar 4 Menteri Baru di Kabinet Merah Putih, Profil, Ada Politisi, Anggota DPR RI hingga Ulama
Inilah daftar empat menteri baru yang masuk dalam Kabinet Merah Putih, lengkap dengan profil.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Inilah daftar empat Menteri baru yang masuk dalam Kabinet Merah Putih, lengkap dengan profil.
Sementara untuk posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) masih belum terisi.
Setelah diumumkan pada hari ini, Senin (8/9/2025) Presiden Prabowo akan merombak kabinet, hari yang sama juga langsung dilakukan proses pelantikan.
Kabar perombakan atau reshuffle ini disampaikan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
"Pada sore hari ini sekaligus Bapak Presiden melakukan perubahan susunan Kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian diantaranya, yang pertama Kementerian Koordinator Politik dan Keamanan," kata dia di Istana, Senin (8/9/2025).
"Kedua, Kementerian Keuangan. Ketiga, Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Keempat, Kementerian Koperasi dan Kementerian Pemuda dan Olahraga," tutur dia.
Sekitar pukul 16.00 WIB, pelantikan para menteri ini digelar dan disiarkan langsung melalui channel YouTube Sekretariat Presiden.
Terlihat wajah-wajah para menteri baru.
Baca juga: Profil Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Keuangan, Ganti Sri Mulyani, Dulu Stafsus, Ekonom Lulusan AS
Ada lima menteri yang terkena reshuffle oleh Prabowo, yakni Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding.
Lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.
Baru tiga menteri yang diganti yakni yakni Menteri Keuangan, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, dan Menteri Koperasi.
Mereka yang dilantik ialah Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, Mukhtarudin sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, dan Ferry Juliantono sebagai Menteri Koperasi.
Sementara itu, adapula Menteri Haji dan Umrah, Irfan Yusuf yang merupakan kementerian baru dibentuk Prabowo.
Kementerian ini dipimpin oleh Menteri Haji dan Umrah Irfan Yusuf, serta dibantu oleh Wamen Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak.
Sedangkan, posisi Menpora dan Menko Polkam masih dibiarkan kosong oleh Prabowo.
Dengan demikian, Prabowo kini memiliki empat menteri baru yang siap bertugas, yakni Purbaya, Ferry, Mukhtarudin, dan Irfan Yusuf.
Simak profil singkat dari para menteri di Kabinet Merah Putih ini yang resmi bertugas sejak Senin (8/9/2025):
Dikutip dari Kompas.com pada Senin (8/9/2025), Purbaya lahir di Bogor, Jawa Barat pada 7 Juli 1964.
Ia meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Purbaya kemudian melanjutkan studi di Purdue University, AS, meraih gelar MSc dan Ph.D dalam bidang Ilmu Ekonomi.
Kariernya diawali sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989–1994).
Purbaya juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Danareksa Securities (2006-2008).

Di bidang politik dan pemerintahan, ia mengawali kariernya sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Perekonomian pada era 2010–2014, dan juga menjadi Anggota Komite Ekonomi Nasional.
Purbaya juga pernah menjadi Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenko Kemaritiman dan Investasi (2018–2020).
Jabatan terakhirnya yakni sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Jabatan ini mempertegas perannya sebagai penjaga stabilitas sistem keuangan nasional.
2. Mukhtarudin
Drs. H. Mukhtarudin lahir di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada 6 September 1964.
Ia merupakan politikus Partai Golkar yang menghabiskan pendidikan masa mudanya di Pangkalan Bun.
Mukhtarudin bersekolah di SD Negeri 02 Pangkalan Bun (1977), SMP Negeri 1 Pangkalan Bun (1981), SMA Negeri 1 Pangkalan Bun (1984).
Kemudian menyelesaikan pendidikan S-1 Ilmu Administrasi Negara, Universitas Lambung Mangkurat (1988).
Mukhtarudin telah menjabat sebagai anggota DPR RI sejak tahun 2004.
Ia menjadi wakil rakyat di Senayan selama tiga periode (2004-2009, 2009-2014, dan 2024-2029).
Baca juga: Profil Gus Irfan Menteri Haji dan Umrah, Ditelepon Teddy, Tak Tahu Bakal Dilantik, Harta Rp16,2 M
Pada Pemilu 2024, ia terpilih dengan memperoleh 92.192 suara dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah.
Jabatan yang ia emban adalah Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI (periode 2024–2029) serta anggota Komisi VII DPR RI (bidang Energi, Riset dan Inovasi, serta Industri).
Terkini, dirinya ditunjuk oleh Presiden Prabowo sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Ferry Juliantono diketahui merupakan loyalis Prabowo yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra.
Sebelum menjadi politikus, Ferry dikenal sebagai aktivis yang banyak menyuarakan kepentingan rakyat melalui aksi demonstrasi.
Salah satu resiko yang harus dilaluinya sebagai aktivis adalah mendekam di penjara pada 2008 dan menjadi tahanan politik (Tapol).
Penyebabnya, dia memimpin aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dua tahun kemudian, Pria kelahiran Jakarta, 27 Juli 1967 ini memulai karier politiknya dengan bergabung ke Partai Demokrat pada tahun 2010.
Selain bidang politik, Ferry juga tercatat memiliki jabatan yaitu Wakil Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Wilayah DKI Jakarta.
Dirinya tercatat pernah menjawab Sekretaris Dewan Pembina Induk Koperasi Unit Desa (KUD), Ketua Umum Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas), serta Wakil Direktur Pelaksana Induk Koperasi Tani Nelayan (Inkoptan).
Sebagai apresiasi atas kiprahnya dalam dunia koperasi, ia pun termasuk salah satu tokoh yang diulas dalam buku “Apa dan Siapa 100 Orang Koperasi Indonesia”.
Ia dinilai telah banyak berkontribusi dalam memperkuat koperasi dan ekonomi kerakyatan, salah satunya dengan membangkitkan Induk KUD sebagai koperasi milik para petani.
Ferry juga banyak terlibat dalam organisasi petani, nelayan, buruh, dan agraria. Ia pun tercatat pernah menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Tani Indonesia (DTI).
Rekam jejaknya di dunia ekonomi kerakyatan tidak lepas dari latar belakang pendidikannya di bidang ekonomi dan bisnis.
Suami dari Sita Komaladewi tersebut lulus dari pendidikan S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran (Unpad) pada 1993.
Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Program Pasca Sarjana Jurusan Studi Hubungan Internasional Kekhususan Ekonomi Politik Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) dan lulus pada 2006.
Sementara karier politiknya dimulai saat ia bergabung dengan Partai Demokrat pada 2010.
Ia kemudian menjadi kader Partai Gerindra dan kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Massa DPP Partai Gerindra.
Tahun 2017, ia digadang gadangkan menjadi bakal calon gubernur pada Pilkada Jawa Tengah tahun 2018.
Namun, sesuai dengan perintah Prabowo, dirinya mengalah dengan rekannya, Sudirman Said.
4. Irfan Yusuf
Moch Irfan Yusuf yang memiliki nama lengkap Mochamad Irfan Yusuf adalah salah satu ulama terkemuka dari Jombang, Jawa Timur sekaligus pengasuh pondok pesantren.
Ia merupakan putra dari KH Yusuf Hasyim dan cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Hasyim Asy'ari.
Hal ini mengukuhkan dirinya sebagai bagian dari salah satu keluarga besar NU yang berpengaruh.
Gus Irfan lahir di Jombang pada 24 Juni 1962 sehingga kini usianya 63 tahun.

Pendidikan dasarnya ditempuh di daerah asal dan ia menyelesaikan pendidikan di SMPP Jombang (sekarang SMAN 2 Jombang) pada 1981.
Setelah itu, Gus Irfan melanjutkan studi di Universitas Brawijaya, Malang, dan berhasil meraih gelar sarjana pada tahun 1985.
Tidak berhenti di situ, ia melanjutkan studi magisternya di universitas yang sama.
Sejak 1989, Gus Irfan memegang peran penting sebagai Sekretaris Umum di Pondok Pesantren Tebuireng, pesantren yang didirikan oleh kakeknya, KH Hasyim Asy'ari.
Pengalaman panjangnya di dunia pesantren membawanya ke posisi Komisaris Utama PT BPR Tebuireng, yang diembannya selama dua dekade dari 1996 hingga 2016.
Selain itu, Gus Irfan juga memimpin Pesantren Al-Farros sejak 2006.
Tak hanya berperan di dunia pendidikan agama, Gus Irfan juga aktif dalam bidang ekonomi NU.
Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU), sebuah lembaga yang fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat NU.
Gus Irfan juga dikenal sebagai serta politikus Indonesia yang tergabung dalam Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Di partai pimpinan Prabowo itu, Gus Irfan menjadi Wakil Ketua Umum Bidang Keagamaan.
Gus Irfan juga menjabat sebagai Ketua Umum Gerakan Muslim Indonesia Raya (GEMIRA), salah satu organisasi sayap Partai Gerindra.
Pada Pileg 2024, Gus Irfan maju dari daerah pemilihan Jawa Timur VIII dan meraih 77.433.
Perolehan suara itu sukses mengantarkannya sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029.
Namun kemudian ia ditunjuk sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji.
Terbaru, Gus Irfan dilantik menjadi menteri. Ia memimpin kementerian baru di Kabinet Merah Putih yaitu Kementerian Haji dan Umrah.
Kementerian ini dibentuk setelah DPR dan pemerintah resmi menyepakati revisi revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah menjadi undang-undang.
Salah satu poin penting revisi tersebut adalah perubahan Badan Penyelenggara (BP) Haji menjadi Kementerian Haji dan Umrah. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Menteri-menteri Baru Prabowo"
(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)(Kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.