Ramalan Weton Jumat Pahing Tanggal 12 September 2025, Dianggap Watak Lakuning Srengenge

Pohon simboliknya adalah Gendhayakan, berarti mereka berpotensi menjadi pelindung atau penolong orang sakit.

Burungnya adalah Gagak, melambangkan kemampuan menerima wangsit atau ilham, terutama dalam kondisi sunyi.

Gedhong-nya berada di depan, menunjukkan kecenderungan untuk memperlihatkan kekayaan atau pencapaian.

Amandhi-nya adalah Umbul-umbul, berarti memiliki kemuliaan dan potensi menjadi tokoh publik.

Wuku Sinta juga disebut sebagai "Wulan Karahinan" atau bulan kesiangan, berarti pemilik weton ini cenderung tidak sabaran.

Aral spiritualnya muncul saat sedang naik atau mendapat keberuntungan, namun tidak dermawan, bisa menyebabkan kejatuhan.

Sedekah atau sesaji disarankan adalah nasi pulen dan dang-dangan beras senilai zakat fitrah, dengan lauk pindang kerbau seharga 21 ketheng.

Doa yang dianjurkan adalah "Tolak Bilahi" sebagai bentuk perlindungan dari energi negatif dan gangguan spiritual.

Kala Jaya Bumi-nya berada di timur laut menghadap barat daya, sehingga disarankan untuk tidak bepergian ke arah timur laut selama wuku ini berlangsung.

Baca juga: Weton Senin Pon Dalam Pengaruh Hastawara Brama, Ramalan 8 September 2025 Besok

Wuku Sinta juga dikenal sebagai "patine wong ngawig" atau kematian orang merasa mulia, sebagai simbol kejatuhan akibat kesombongan.

Wuku ini baik digunakan untuk mengobati, membuat sarat agar turun hujan dan menawarkan orang yang terkena pengasihan.

Namun tidak disarankan untuk menanam atau membuka pekarangan karena energi wuku tidak mendukung pertumbuhan fisik.

Dalam hal rezeki, pemilik weton Jumat Pahing cenderung mengalami fluktuasi. Mereka bisa kaya mendadak, namun juga mudah kehilangan.

Urusan karir cocok bagi mereka adalah bidang komunikasi, pendidikan, kepemimpinan, dan profesi yang membutuhkan pengaruh sosial tinggi.

Dalam hal asmara, mereka dikenal setia dan romantis, namun mudah cemburu dan sensitif.