Berita Kolaka

Masyarakat Kolaka Olah Concrete Block dan Batako Dari Limbah Slag Nikel, Dibina Dosen UHO dan USN

Produksi lanjutan concrete block dan batako berbahan dasar limbah slag nikel kembali digelar di Desa Tambea, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

(Istimewa)
KOLABORASI KAMPUS- Kolaborasi dua perguruan tinggi Universitas Sembilanbelas November Kolaka (USN Kolaka) dan Universitas Halu Oleo (UHO) dalam pemanfaatan slag nikel menjadi batako di Desa Tambea, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (8/11/2025). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI- Produksi lanjutan concrete block (blok beton) dan batako berbahan dasar limbah slag nikel kembali digelar di Desa Tambea, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (8/11/2025).

Kegiatan ini merupakan rangkaian Program Kosabangsa 2025 bertema “Pemanfaatan Limbah Slag Nikel dalam Produksi Concrete Block dan Hebel Menggunakan Teknologi Reactive Powder Concrete (RPC) untuk Pemberdayaan Masyarakat Desa Tambea.”

Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam Kolaborasi Dua Perguruan Tinggi dalam Teknologi RPC oleh Tim Dosen dari Universitas Sembilanbelas November Kolaka (USN Kolaka).

Sementara itu, proses produksi lanjutan ini disaksikan dan didampingi oleh Tim Dosen dari Universitas Halu Oleo (UHO) sebagai mitra supervisi dan pendamping teknis program.

Dalam produksi lanjutan tersebut, tim dosen UHO melakukan monitoring lapangan untuk memastikan bahwa metode Reactive Powder Concrete (RPC) diterapkan masyarakat sesuai prosedur.

Teknologi RPC memungkinkan slag nikel, limbah padat dari industri pengolahan nikel, diolah menjadi beton berperforma tinggi.

Baca juga: Kemnaker: SOP Keamanan Cegah Risiko Kecelakaan di Industri Nikel

Tim dosen UHO menilai masyarakat Desa Tambea telah mampu bekerja secara lebih mandiri.

“Produksi hari ini menunjukkan peningkatan yang signifikan. Masyarakat sudah memahami komposisi bahan, proses pengadukan, hingga pencetakan concrete block berbasis RPC,” ungkap Romy S Edwin Tamburaka, dosen UHO Kendari, Sabtu (8/11/2025).

Sementara itu, tim dosen USN Kolaka sebagai pelaksana lapangan menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan tahap lanjutan setelah serangkaian pelatihan dan uji coba sebelumnya.

“Kami mendampingi masyarakat sejak awal dan kini mereka sudah mencapai tahap produksi mandiri. Langkah hari ini menjadi bukti bahwa teknologi slag nikel dapat diadopsi efektif oleh masyarakat desa,” kata La Ode Dzakir selaku ketua tim dosen USN Kolaka.

Program Kosabangsa ini memfokuskan pemanfaatan slag nikel sebagai bahan baku concrete block dan batako, sehingga tidak hanya mengurangi limbah industri, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi masyarakat Desa Tambea.

Kepala Desa Tambea, Muslipang Nawir, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara kedua perguruan tinggi.

“Kami berterima kasih kepada tim dosen UHO dan USN Kolaka yang sudah membina masyarakat. Ini memberikan pengetahuan baru sekaligus peluang ekonomi yang sangat penting bagi desa kami,” ujarnya.

Ia menambahkan, melalui dukungan dua perguruan tinggi di Sulawesi Tenggara, Desa Tambea diharapkan tumbuh menjadi desa percontohan pemanfaatan limbah slag nikel untuk material konstruksi di kawasan tambang.

Keberlanjutan produksi lanjutan ini menjadi langkah nyata pemberdayaan masyarakat melalui teknologi ramah lingkungan.

Program Kosabangsa 2025 juga diharapkan menjadi model kolaborasi multipihak yang mendorong inovasi serta peningkatan kapasitas masyarakat desa. (*)

(TribunnewsSultra.com/ La Ode Ahlun Wahid)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved