Kasus MBG di Sulawesi Tenggara
Relawan Dapur SPPG Baubau Wajib Pahami Teknis Penjamah Makanan, Upaya Cegah Siswa Keracunan MBG
Relawan dapur di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara terima pelatihan penjamah makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sabtu (4/10/2025).
Penulis: Harni Sumatan | Editor: Amelda Devi Indriyani
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU – Relawan dapur di Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terima pelatihan penjamah makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sabtu (4/10/2025).
Pelatihan berlangsung di salah satu hotel di Jalan Budi Utomo, Kelurahan Bataraguru, Kecamatan Wolio.
Lokasinya berjarak 4,86 kilometer dari Bandara Betoambari, Jalan Dayanu Ikhsanuddin, Katobengke, Kecamatan Betoambari.
Acara itu juga turut dihadiri sejumlah penyedia dapur di Kota Baubau yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Betoambari I, Lea-Lea, Sorawolo, dan Murhum.
SPPG adalah unit layanan yang didirikan oleh mitra untuk mendukung distribusi makanan bergizi sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN), dikenal dapur MBG.
MBG menjadi program prioritas nasional yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dengan memberikan makanan gratis untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah dan ibu hamil serta menyusui di Indonesia.
Koordinator wilayah SPPG, Hamiruddin mengatakan pelatihan bertujuan untuk menanamkan pemahaman pada seluruh karyawan atau penjamah makanan di lingkup SPPG.
Baca juga: Dapur MBG di Unaaha Konawe Setop Beroperasi Sementara Buntut Dugaan Keracunan Pelajar, BGN Evaluasi
"Untuk dapat memenuhi standar keamanan pangan, standar SOP kerja yang aman untuk mengurangi atau menghindari kejadian mencolok akibat konsumsi pangan,” ungkapnya saat diwawancarai awak TribunnewsSultra.com.
Kata dia, pelatihan sudah beberapa kali dilakukan, saat ini pelatihan difokuskan untuk pendalaman perihal teknis agar penjamah makanan wajib lebih paham.
“Tadi materinya adalah dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yang berbicara mengenai standar pangan yang harus diterapkan satu per satu oleh setiap divisi SPPG,” ungkapnya.
Dinas Kesehatan juga menyampikan aspek lingkungan, kebersihan, higenitas, hingga infrastruktur yang harus memadai selama proses penyiapan MBG, sehingga peristiwa keracunan MBG tidak terjadi lagi.
Tercatat hingga Oktober 2025 terdapat 9 dapur MBG yang beroperasi serta terdapat beberapa lainnya masih dalam tahap persiapan.
Kepala Bidang atau Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan, Yuslina mengatakan pemantauan juga dilakukan untuk SOP pada SPPG untuk program MBG.
“Dalam hal ini SOP-nya diperketat lagi sebab ini merupakan upaya untuk mitigasi pencegahan, selain aspek gizi, keamanan pangan juga sangat penting untuk diperhatikan,” jelasnya.
Baca juga: Murid SD di Sawerigadi Muna Barat Sakit Perut Usai Santap MBG: Antara Maag dan Dugaan Keracunan
Kata dia, penyediaan, pengolahan makanan hingga dikonsusmsi penerima manfaat seluruh prosesnya harus diperketat.
Pihaknya juga melakukan upaya pelatihan higenitas penjamah yang bersentuhan langsung dengan pengolahan makanan.
“Terdapat surat edaran terkait percepatan sertifikat layak higenitasi, ini penting karena merupakan salah satu upaya untuk minimalisasi terjadinya keracunan pangan,” tambahnya.
Ia mengungkapkan semua dapur penyedia MBG dilakukan inspeksi sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dengan nilai minimal 80.
Serta seluruh penjamah harus mendapatkan pelatihan higenitasi pangan.
“Ada uji sampel kualitas air dan makanan, untuk ini dinas kesehatan memfasilitasi pemeriksaannya untuk ditindaklanjuti atau diuji di laboratorium terakreditasi,” jelasnya.
Ia menjelaskan hingga saat ini di Kota Baubau masih belum terdapat lab sesuai standar dalam pengujian sampel air dan kualitas makanan.
Kasus dugaan siswa SMA dan SD keracunan MBG sebelumnya terjadi Selasa (16/9/2025).
Para siswa mengeluhkan sakit perut hingga muntah-muntah usai menyantap MBG.(*)
(TribunnewsSultra.com/Harni Sumatan)
Penyebab Luhut Minta Menteri Keuangan Purbaya Tak Perlu Ambil Dana MBG: Penyerapan Anggarannya Baik |
![]() |
---|
Dapur MBG di Unaaha Konawe Setop Beroperasi Sementara Buntut Dugaan Keracunan Pelajar, BGN Evaluasi |
![]() |
---|
18 Dapur MBG Bermasalah, BPOM Temukan 5 Penyebab Keracunan Massal di Indonesia, Korban 9.089 Orang |
![]() |
---|
Daftar Dapur MBG di Sulawesi Tenggara Disetop Sementara Buntut Keracunan MBG, Konawe, Baubau, Buton |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.