Menunjukkan kedua tim memiliki kekuatan yang relatif seimbang. Namun, pengalaman dan kedalaman skuad Persija bisa menjadi pembeda.
Tuan rumah harus mewaspadai lini serang Persija yang dihuni pemain-pemain asing berkualitas, seperti Maxwell Souza dan Allano Lima
Tapi Dewa United juga memiliki amunisi berbahaya juga seperti Stefano Lilipaly, Egy Maulana Vikri, dan Rafael Struick.
Baca juga: Borneo FC Sapu Bersih, Persija Tajam, Persita Bangkit: 6 Tim Belum Terkalahkan Pekan ke-3
Kedua tim memiliki gaya bermain berbeda, Persija cenderung mengandalkan penguasaan bola, sementara Dewa United lebih eksplosif dalam serangan balik.
Menjadi ajang pembuktian para pemain muda dan debutan asing di kedua tim. Dewa United sendiri merupakan klub yang relatif baru di kancah sepak bola nasional.
Klub ini awalnya dikenal Martapura FC, yang berdiri pada tahun 2009 di Kalimantan Selatan.
Tahun 2021 lalu, Martapura FC diakuisisi dan berganti nama menjadi Dewa United FC, bermarkas di Tangerang Selatan.
Seiring waktu, Dewa United resmi menjadi representasi Provinsi Banten dan pindah ke Serang. Bermarkas di Banten International Stadium, berkapasitas 30.000 penonton.
Baca juga: Debut Bruno Tubarao di Persija, Pelatih Mauricio Souza Ungkap Alasan Belum Masuk Line Up Utama
Dewa United dikenal klub yang aktif dalam pengembangan digital dan branding, dengan slogan "Sportainment Club".
Sementara itu, Persija Jakarta salah satu klub tertua dan paling berprestasi di Indonesia. Berdiri sejak tahun 1928.
Telah meraih berbagai gelar nasional dan menjadi ikon sepak bola ibu kota. Klub ini memiliki basis suporter besar bernama The Jakmania.
Laga melawan Dewa United, akan menjadi ujian karakter dan konsistensi Macan Kemayoran.
Sementara bagi Dewa United, kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka layak bersaing di level tertinggi. (*)