Berita Konawe

‘Sa Kira Tidur’ Ayah Dapati Anaknya Tak Bergerak Dalam Mobil di Konawe, Meninggal Kekurangan Oksigen

Penulis: Annisa Nurdiassa
Editor: Aqsa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BOCAH MENINGGAL DI KONAWE - Suasana duka mewarnai pemakaman R, bocah 7 tahun, di Kelurahan Asinua, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Pemakaman R yang diduga meninggal kekurangan oksigen di dalam mobil tertutup rapat berlangsung, Rabu (04/06/2025) sekitar pukul 11.00 wita. Peristiwa memilukan yang menyebabkan korban meregang nyawa sebelumnya terjadi pada Selasa (03/06/2025) siang.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Suasana duka mewarnai pemakaman R, bocah 7 tahun, di Kelurahan Asinua, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pemakaman R yang diduga meninggal kekurangan oksigen di dalam mobil tertutup rapat berlangsung, Rabu (04/06/2025) sekitar pukul 11.00 wita.

Peristiwa memilukan yang menyebabkan korban meregang nyawa sebelumnya terjadi di Kelurahan Asinua, Kecamatan Unaaha, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra, pada Selasa (03/06/2025) siang.

Dugaan penyebab korban meninggal, begitupun kronologi kejadiannya disampaikan ayah R, AGS, serta sang ibu, DW, saat ditemui di rumah duka.

Menurut AGS, saat kejadian korban diduga sedang bermain di dalam mobil pikap berwarna putih yang terparkir tanpa terkunci.

Namun korban diduga menutup pintu kaca mobil dan tidak bisa keluar dari dalam kendaraan roda empat tersebut.

Hingga AGS yang mencari keberadaan anaknya menemukan R di dalam mobil dalam kondisi sudah tidak bergerak.

Baca juga: Terkunci Dalam Mobil, Bocah 7 Tahun Meninggal di Konawe Sulawesi Tenggara, Kata Ayah dan Ibu

Awalnya sang ayah mengira buah hatinya tersebut hanya tertidur.

“Pas saya cari, sa (saya) datang buka pintu mobil, sa kira da tertidur, sa kasih bangun da tidak bergerak,” kata AGS.

Namun, mulut korban mengeluarkan air liur dengan darah keluar dari hidungnya.

“Di situ sa lihat keluar darah dari hidungnya dan air liur di mulutnya,” jelasnya.

R kemudian dilarikan ke salah satu klinik, selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Konawe.

Namun, nyawa bocah berusia 7 tahun tersebut tak terselamatkan.

“Habis itu saya langsung bawa ke klinik dekat sini, tapi disuruh bawa ke rumah sakit kabupaten,” ujar AGS.

“Sampai di sana (rumah sakit), sudah tidak ada mi,” katanya menambahkan.

Bermain Dalam Mobil

Ibu korban R, DW, menceritakan, kronologi peristiwa naas yang menimpa putranya.

Awalnya, DW sempat memberikan makan kepada R.

Usai makan, korban bermain bersama adik serta teman-temannya.

“Habis sa kasih makan, dia pergi lari sama teman-temannya, sama adenya juga dorang main-main,” jelas DW.

Kemudian, R masuk ke dalam mobil pikap untuk bermain.

Baca juga: Masalah Rumah Tangga Jadi Alasan Pria Asal Konawe Selatan Coba Aksi Nekat di Jembatan Teluk Kendari

DW yang melihat hal tersebut melarang sang anak dan memintanya turun dari mobil.

Sang anak menurut dan turun dari mobil yang terparkir tersebut.

“Disitu lihat R masuk ke mobil, sa suruh turun jangan main di mobil, terus da turun mi,” ujar DW.

Diduga tanpa sepengetahuan sang ibu, korban R kembali naik ke dalam mobil dan menutup kacanya.

“Mungkin pas sa masuk di rumah. Sa tidak lihat dia masuk lagi di mobil baru dia tutup kacanya,” kata DW.

Senada disampaikan oleh AGS yang menyebut anaknya tersebut suka bermain di dalam mobil.

Saat kejadian, mobil pikap tersebut tidak terkunci.

MENINGGAL DI MOBIL - Kolase foto mobil pikap dan seorang anak laki-laki R (7) di Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra), meninggal dunia usai terkunci di mobil saat bermain. Insiden nahas tersebut terjadi pada Selasa (3/6/2025) pagi, di Kelurahan Asinua Kecamatan Unaaha. (Istimewa)

“Posisinya saat itu mobil tidak terkunci dan dia memang suka main di dalam mobil, main-mainkan kacanya mobil,” jelas AGS.

Namun sang ayah tidak mengetahui mengapa sang anak tidak bisa lagi membuka kaca hingga terperangkap di dalam mobilnya.

“Barusan mungkin itu dia tidak tahu buka kacanya, atau bagaimana,” ujarnya.

AGS mengungkap awalnya dia bersama istri pergi ke kebun yang tak jauh dari rumahnya dengan menumpang pikap.

Sesampainya di kebun, tak jauh dari rumah kerabatnya, R bermain di sekitar mobil bersama sepupunya.

Diapun masih mendengar suara sang anak begitupun rekan bermainnya dari kejauhan.

Setelah selesai berkebun, AGS pun kembali ke mobil dan melihat kacanya sudah tertutup rapat.

Baca juga: Cerita Peternak Konawe Selatan, Sapi Kurban Presiden Rp100 Juta Makannya Kulit Kedelai, Ampas Tahu

Saat mendekat, dia melihat anaknya duduk tak bergerak seperti sedang tertidur.

Namun saat membuka mobil dan membangunkan putranya, sang anak tidak bergerak lagi.

Bahaya Anak Dalam Mobil Tanpa Pengawasan

Meninggalkan anak di dalam mobil tanpa pengawasan bisa membawa berbagai risiko yang tidak disadari banyak orang tua. 

Mobil yang tertutup rapat dapat berubah menjadi ruang yang sangat panas dalam waktu singkat.

Kondisi ini bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan anak, apalagi jika suhu udara di luar panas.

Dikutip dari laman suzuki.elangperkasamotor.co.id, suhu di dalam mobil bisa meningkat drastis bahkan saat cuaca terasa sejuk di luar.

Baca juga: Sapi Limosin 947 Kg Jadi Hewan Kurban Presiden Prabowo di Konawe Sulawesi Tenggara, Harga Rp95 Juta

Kabin mobil bisa menjadi sangat panas hanya dalam hitungan menit.

Menyebabkan anak merasa sesak dan berisiko mengalami dehidrasi. 

Heatstroke atau bahkan hal yang lebih fatal, kondisi yang membuat anak kekurangan oksigen.

Terutama di dalam ruang tertutup tanpa ventilasi. 

Tanpa pengawasan, mereka mungkin tidak mampu meminta bantuan. 

Sementara, saat AC dinyalakan untuk menjaga kabin tetap dingin, risiko lain yang mengancam adalah keracunan gas buang.

Khususnya karbon monoksida (CO). 

Gas ini tidak berbau dan tidak terlihat, sehingga sangat sulit dideteksi. 

Gejala keracunan karbon monoksida bisa berupa pusing, lemas, sakit kepala, bahkan halusinasi, yang sering kali sulit disadari. 

Bila terpapar cukup lama, anak bisa kehilangan kesadaran, bahkan berisiko pada keselamatan jiwa. 

Dalam beberapa kasus, efeknya bisa sangat cepat dan berakibat fatal. 

Untuk itu, sebaiknya hindari meninggalkan anak di dalam mobil tanpa pengawasan baik saat mesin menyala maupun tidak.(*)

(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)