Berita Buton

Pergi Beli Beras Bersama Suami, Nenek Hilang Tak Kunjung Pulang di Kumbewaha Buton, Tim SAR Mencari

Penulis: Samsul
Editor: Amelda Devi Indriyani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENCARIAN NENEK HILANG : Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari bersiap melakukan pencarian seorang nenek yang dilaporkan hilang di Desa Kumbewaha, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (23/4/2025) malam. Nenek 74 tahun itu dilaporkan hilang karena tak kunjung pulang usai pergi membeli beras bersama suami.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Seorang nenek hilang di Desa Kumbewaha, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Nenek WS berusia 74 tahun dilaporkan hilang pada Rabu (23/4/2025), sekira pukul 21.30 WITA, oleh keluarganya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Amiruddin mengatakan usai mendapatkan informasi, Tim Rescue Pos SAR Baubau menuju lokasi kejadian perkara (LKP) pada pukul 21.40 WITA.

"Jarak antara Pos SAR Baubau dan LKP diperkirakan mencapai 100 kilometer," katanya kepada TribunnewsSultra.com, Kamis (24/4/2025).

Amiruddin menjelaskan WS bersama suaminya telah berada di kebun sejak Sabtu (12/4/2025).

Lalu pada Rabu (23/4/2025) pagi, sekitar pukul 06.30 WITA, keduanya pergi ke Desa Sumber Sari untuk membeli beras.

Dalam perjalanan kembali ke kebun, suami WS berjalan lebih dulu meninggalkan sang istri yang menyusul di belakang.

Baca juga: Guru SMP di Buton Utara Sudah Tiga Hari Hilang, Tim SAR Bagi Dua Tim Susuri Sekitar Desa Lakansai

Namun hingga pukul 10.00 WITA, WS belum tiba di kebun.

Menyadari hal itu, suami WS kemudian kembali mencari istrinya di sepanjang jalan, namun tidak berhasil menemukan WS. 

“Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada anak korban, Amiruddin, yang selanjutnya melakukan pencarian bersama masyarakat sekitar hingga pukul 18.00 WITA, namun korban tetap tidak ditemukan,” ujarnya.

Dalam operasi pencarian dan pertolongan ini, sejumlah unsur terlibat, termasuk Staf Operasi KPP Kendari, Pos SAR Baubau, Polsek Sampoabalo, aparat desa setempat, masyarakat sekitar, dan keluarga korban.

Adapun alat utama (Alut) yang digunakan dalam operasi SAR ini meliputi Rescue Car, Palsar Medis, Palsar Evakuasi, peralatan komunikasi, serta peralatan pendukung keselamatan lainnya.(*)

(TribunnewsSultra.com/Samsul)