TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Seorang anggota polisi di Kepolisian Resor atau Polres Buton, Aipda Fajar Iwu (40) meninggal dunia usai ditikam orang tak dikenal.
Korban ditikam saat mengecek terduga pelaku penikaman dua pemuda usai keributan dalam acara joget di Desa Ambuau Togo, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (14/4/2025) sekira pukul 01.50 Wita.
Aipda Fajar Iwu merupakan anggota polisi yang menjabat sebagai Kanit Provos Polsek Ambuau Indah Polres Buton.
Almarhum Aipda Fajar baru sebulan bertugas sebagai Kanit Provos Polsek Ambuau Indah.
"Baru sebulan lebih bertugas dari Februari di Polsek Ambuau Indah, sebelumnya almarhum ini Kanit Provos Polsek Wabula," ujar Kasi Humas Polres Buton, Iptu Suwoto.
Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Penikaman Warga yang Berujung Meninggalnya Aipda FI di Buton Sulawesi Tenggara
Iptu Suwoto mengatakan Aipda Fajar dimakamkan dengan upacara kedinasan di kampung halaman, Kelurahan Wakoko, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton.
"Tadi pemakaman dilakukan upacara kedinasan dan inspektur upacaranya Pak Wakapolres," ujarnya.
Iptu Suwoto mengaku Aipda Fajar Iwu meninggal saat bertugas dan meninggalkan dua orang anak.
Sosok Aipda Fajar dikenal sebagai polisi yang baik utamanya di masyarakat tempatnya berdinas.
Selain itu, di mata rekan sesama polisi, Aipda Fajar dikenal sosok yang tidak sombong dan rajin menegur (humble).
Baca juga: Anggota Polisi di Buton Sulawesi Tenggara Tewas Ditikam Saat Jalankan Tugas Dikenal Baik dan Ramah
"Almarhum ini kami kenal dia orangnya humble, sangat ramah karena biasa suka negur duluan kalau ketemu anggota atau masyarakat," ujar Iptu Suwoto.
"Makanya saat tahu almarhum meninggal, hampir semua anggota di Polsek dan Polres Buton selain yang bertugas mengejar pelaku, hadiri pemakaman almarhum," tutupnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)