TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pembangunan Bank Mandiri Tower di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) telah dimulai dan ditandai dengan acara groundbreaking, Minggu (16/3/2025).
Bertempat di Jalan Abdullah Silondae, Kecamatan Mandonga, gedung Menara Mandiri ini bakal dibangun di atas lahan seluas 3.455 meter persegi.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi mengatakan, pembangunan Menara Bank Mandiri di Kota Kendari untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha.
"Gedung ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi nasabah Bank Mandiri dalam mengakses layanan keuangan secara terintegrasi," kata Darmawan.
"Mendukung konektivitas global, memperluas peluang ekspansi bisnis, serta membuka akses investasi yang lebih luas dengan keunggulan produk dan jasa keuangan yang ditawarkan,” lanjutnya menambahkan.
Baca juga: Tower Bank Mandiri Bakal Dibangun di Kendari Sultra, DPMPTSP Sebut Jadi Penyumbang Investasi 2025
Pembangunan Bank Mandiri Tower tersebut ditargetkan rampung pada 2027 mendatang berupa satu gedung menara 10 lantai dengan luasan mencapai 14.000 meter persegi.
Gedung 10 lantai ini akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa auditorium, safe deposit box, serta area terbuka hijau yang ada di ground floor dan di tiap lantai gedung.
Gedung Menara Mandiri Kendari ini mengusung konsep ramah lingkungan yang efisien dan ramah lingkungan.
Desainnya yang unik dan ikonik tapi tidak meninggalkan ciri Bank Mandiri itu sendiri.
Dalam pembangunan gedung tersebut, Dermawan berharap dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Sultra, terutama Kota Kendari.
Baca juga: Cara Melaporkan Permasalahan Transaksi Mobile Banking ke Bank Sulawesi Tenggara, Lengkap Fitur
Di antaranya adalah penyerapan tenaga kerja lokal hingga peningkatan aktivitas bisnis di wilayah Kota Kendari.
Selain itu, dengan dibangunnya Bank Mandiri Tower ini dapat mendorong pertumbuhan kredit dan Dana Pihak Ketiga atau DPK.
Berdasarkan data Regional X Sulawesi dan Maluku hingga Februari 2025, pertumbuhan kredit retail sebesar 9,6 persen year on year menjadi Rp29,3 triliun.
Begitu pula dana pihak ketiga yang tumbuh sebesar 12,1 persen year on year menjadi Rp48 triliun.
Adanya pusat layanan keuangan yang lebih modern dan terintegrasi ini diharapkan mampu meningkatkan aksesibilitas nasabah yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Tips Aman Transaksi QRIS Ala Bank Indonesia Sulawesi Tenggara, Ajak Anak Muda Ikut Edukasi Orangtua