Banjir di Kota Kendari Sultra

Banjir Surut, Warga Puri Taman Kendari Bersihkan Lumpur, Tuntut Pengembang, Developer Harap Pemkot

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANJIR-Warga Puri Taman Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), membersihkan rumah dari endapan lumpur, hingga Jumat (07/03/2025) dinihari. Warga membersihkan rumahnya setelah banjir air bercampur lumpur kembali merendam perumahan ini.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Warga Puri Taman Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), membersihkan rumah dari endapan lumpur, hingga Jumat (07/03/2025) dinihari.

Warga membersihkan rumahnya setelah banjir air bercampur lumpur kembali merendam perumahan ini.

Ini banjir yang kesekian kalinya melanda kawasan perumahan di Jalan Mekar Jaya 1 atau Jalan SMPN 17 Kendari tersebut.

Pembersihan rumah dilakukan warga dibantu pengembang yang ikut mengerahkan pekerja perumahan.

Selain itu, mobil tandon air untuk menyemprot endapan lumpur yang merendam rumah warga.

Baca juga: Potret Banjir Kompleks Perumahan di Jalan Martandu Kota Kendari, 60 KK Terdampak Butuh Dapur Umum

"Tindakan secepatnya dengan pembersihan setiap unit rumah yang terkena dampak banjir," kata perwakilan manajemen Puri Taman Kendari, Iqra.

"Dengan pengadaan air tower dan tenaga pembersih dari perumahan," lanjutnya dalam keterangan tertulis manajemen.

Terkait kondisi perumahan yang kerap dilanda banjir, developer berharap Pemerintah Kota atau Pemkot Kendari.

"Harapan developer juga agar Pemerintah Kota Kendari bisa lebih memperhatikan terkait titik-titik banjir di Kali Kadia," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, banjir kembali merendam perumahan Puri Taman Kendari, pada Kamis (06/03/2025) malam.

Ketinggian air di perumahan ini mencapai pinggang orang dewasa.

Jalanan pun berubah bak sungai dengan aliran air yang deras.

Terkait banjir yang kembali melanda Puri Taman Kendari, warga menuntut pertanggungjawaban pihak developer.

"Meminta kepada pihak develover BTN Puri Taman Kendari untuk bertanggung jawab atas dampak musibah banjir yang dialami user/ masyarakat yang sampai saat ini sudah terjadi sebanyak 5 kali," tulis poin tuntutan warga yang diterima Tribunnews Sultra.

Warga juga menuntut pihak develover untuk menghentikan aktifitas pembangunan perumahan Puri Taman Kendari tahap ke-4.

Halaman
12