Nakes di Muna Mogok Kerja

Penjelasan Direktur RSUD dr HLM Baharuddin Muna Soal Insentif Tenaga Kesehatan Belum Dibayarkan

Penulis: sawal
Editor: Sitti Nurmalasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah penjelasan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD dr HLM Baharuddin M Kes Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dr Muhammad Marlin soal insentif tenaga kesehatan belum dibayarkan.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah penjelasan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD dr HLM Baharuddin M Kes Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) soal insentif tenaga kesehatan belum dibayarkan.

Direktur RSUD dr HLM Baharuddin M Kes, dr Muhammad Marlin menjelaskan anggaran untuk pembayaran insentif 17 dokter spesialis dan 14 dokter umum sekira Rp4 miliar.

"Nominal insentif tentunya berbeda," ujar dr Muhammad Marlin saat diwawancarai TribunnewsSultra.com, Kamis (19/12/2024). 

Lebih lanjut, dr Marlin menjelaskan insentif untuk dokter spesialis per bulan sebesar Rp30 juta, sementara untuk insentif dokter umum Rp7,5 juta.

Menurut dr Marlin, antara Pemerintah Daerah Kabupaten Muna dan para dokter sudah berdiskusi soal insentif tersebut.

Baca juga: Cerita Nakes RSUD dr HLM Baharuddin Muna Soal Insentif Belum Dibayarkan 6 Bulan hingga Mogok Kerja

"Mereka sudah ketemu dengan pihak Pemkab Muna, telah disepakati soal pembayaran insentif. Hanya menunggu waktu karena keuangan lagi kosong, satu-satunya jalan menunggu Dana SiLPA Daerah," urainya.

RSUD dr HLM Baharuddin tidak punya pilihan apa-apa sekalipun para tenaga kesehatan memilih untuk melakukan mogok kerja.

"Biar mereka mau mogok tujuh hari tujuh malam kita mau bikin apa, anggaran lagi kosong kita hanya bisa menunggu Dana SiLPA Daerah ini," tutur dr Marlin.

Dia meyakinkan jika insentif untuk para tenaga kesehatan akan tetap dibayarkan, tetapi harus menunggu anggarannya.

"Jadi tidak ada masalah sebenarnya, hak insentif tetap akan dibayarkan hanya menunggu anggarannya saja," pungkasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Sawal)