Berita Kendari

Duduk Terlalu Lama Bisa Picu Gangguan Otot Tulang Rangka, Dokter Sebut Berisiko Kecacatan

Penulis: Dewi Lestari
Editor: Sitti Nurmalasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duduk terlalu lama di depan komputer dengan postur tidak tepat, dapat menimbulkan gangguan otot tulang rangka. Hal ini disampaikan dr Dewi Lestari dalam pelatihan bertema gangguan otot tulang rangka akibat kerja (gotrak) yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (18/12/2024).

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Duduk terlalu lama di depan komputer dengan postur tidak tepat, dapat menimbulkan gangguan otot tulang rangka.

Hal ini disampaikan dr Dewi Lestari dalam pelatihan bertema gangguan otot tulang rangka akibat kerja (gotrak) yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dalam pelatihan tersebut, ia menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran pekerja kantoran terhadap risiko gangguan ini.

“Seperti yang kita ketahui, gangguan otot tulang rangka akibat kerja jarang sekali dipahami oleh pekerja kantoran. Padahal, lebih dari 58 persen kasus gotrak justru dialami oleh pekerja kantoran, bukan pekerja fisik di lapangan,” kata dr Dewi.

dr Dewi menyampaikan menurut data WHO, lebih dari 10 persen kasus gotrak dapat menyebabkan disabilitas atau kecacatan.

Baca juga: Cara Mengatasi Gangguan Kesehatan Mental Dibagikan Konselor di Kendari Sulawesi Tenggara, Penyebab

Selain itu, dampak dari gotrak tidak hanya dirasakan oleh pekerja, tetapi juga oleh perusahaan, seperti produktivitas karyawan akan menurun, sehingga perusahaan dapat mengalami kerugian ekonomi.

Sementara bagi pekerja, gangguan ini meningkatkan keluhan fisik, bahkan bisa menyebabkan mereka tidak dapat menikmati masa pensiun dengan baik.

Adapun salah satu penyebab utama gotrak yakni kebiasaan berulang seperti duduk terlalu lama dengan posisi membungkuk, mengambil barang dengan postur yang salah, dan kebiasaan menunduk saat menggunakan ponsel.

“Menunduk membaca pesan di ponsel selama 15 menit bisa memberi tekanan setara 12 kilogram pada leher. Jika ini dilakukan terus-menerus, saraf-saraf di leher bisa terganggu, dan menyebabkan pusing hingga nyeri di pundak, serta tangan,” tuturnya.

Untuk mencegah gangguan ini, dr Dewi mengimbau agar pekerja lebih peduli terhadap postur tubuh saat bekerja. 

Baca juga: Kenali Gejala Heat Stroke, Gangguan Kesehatan Dipicu Cuaca Panas, Warga Kendari Diimbau Waspada

Ia juga mengenalkan metode ispot, sebuah pendekatan yang digunakan untuk memperbaiki postur tubuh secara mandiri.

“Ispot membantu mengembalikan postur tubuh yang miring menjadi lurus. Ini bisa dilakukan dengan latihan kecil yang rutin. Selain itu, memahami posisi duduk yang benar saat bekerja sangat penting,” ujarnya.

Dengan adanya pelatihan ini, dr Dewi berharap dapat meningkatkan kesadaran pekerja dan perusahaan di seluruh Indonesia, khususnya Sulawesi Tenggara.

Jika kesadaran terhadap gotrak ini meningkat, maka aktivitas kerja akan menjadi lebih sehat dan produktif, serta mencegah risiko jangka panjang akibat gangguan otot dan tulang rangka.

Sementara itu, Sekdis Bappeda Sultra, Waode Muslihatun mengatakan pelatihan ini dilaksanakan karena banyaknya keluhan yang diterima dari karyawan.

Baca juga: Tips Kesehatan Atasi Gangguan Pencernaan dengan Konsumsi Daun Kelor yang Padat Nutrisi

Mulai dari sakit pinggang, bahu, leher, serta tangan yang susah digerakkan, sehingga mengganggu produktivitas kerja karyawan di Bappeda.

“Jadi dengan adanya pelatihan ini, harapannya orang-orang di Bappeda bisa menjaga tubuh dengan lebih baik, agar bekerja bisa lebih efisien dan kesehatan tetap terjaga,” jelas Muslihatun. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)