Sebelumnya Nikita Mirzani yang sebelumnya secara blak-blakan membongkar sifat buruk Marshel Widianto dibalik layar.
Nikita Mirzani diketahui menguak sifat buruk Marshel Widianto dan videonya telah viral di sejumlah platform media sosial.
Dalam potongan video berdurasi 58 menit tersebut Nikita Mirzani mengatakan jika Marshel Widianto disebut tidak tau diri karena attitudenya saat bekerja di industri hiburan.
Keputusan Gerindra mengusung Marshel Widianto dalam Pilkada Tangsel, justru menuai hujatan masyarakat dan kalangan publik figur.
Publik figur yang buka suara terkait pencalonan Marshel Widianto di antaranya adalah Pandji Pragiwaksono dan Nikita Mirzani.
Kedua artis ini kompak menganggap Marshel tidak layak untuk mengikuti kontestasi politik di daerah tersebut.
Baca juga: Marshel Widianto Beli Konten Pornografi Dea OnlyFans Seharga Rp 1,4 Juta: Satu Google Drive Guys
Sebagai pihak yang dicibir, Marshel pun menanggapi kritikan dari sesama rekan artisnya itu.
Ia justru mengucapkan terima kasih dan tidak menghujat balik Pandji Pragiwaksono dan Nikita Mirzani.
Mengingat Pandji Pragiwaksono adalah salah satu seniornya di komunitas stand up comedy Indonesia.
"Saya justru terima kasih lah. Bukan cuman ke Nikita, saya terima kasih juga untuk Mas Panji yang bisa dibilang senior saya di Stand Up," ucap Marshel Widianto, mengutip YouTube Sambe Lalap, Selasa (9/7/2024).
Menurut sang komika, kritikan yang ia dapat diibaratkannya seperti tamparan yang membuatnya jadi lebih baik lagi.
Sebab Marshel sadar jika dirinya punya masa lalu yang buruk seperti yang disuarakan oleh Pandji Pragiwaksono.
"Kritikan itu bisa membuat saya jadi lebih baik dan jadi tamparan. Saya mengakui itu bahwa saya memiliki masalah lalu yang buruk," ungkap Marshel.
Selanjutnya, Marshel juga mengutip pernyataan dari Jack Ma, soal rentan usia seseorang yang harus membuat kesalahan, agar bisa belajar lebih baik lagi.
"Tidak semua orang yang hidup, pasti punya pilihan yang salah, kalau kata Jack Ma, ia pernah bilang bahwa ketika kita di umur 25 sampai 30 memang kita harus memiliki banyak kesalahan. Karena dari kesalahan itu kita belajar," ujar Marshel.