Banjir Rendam Puluhan Rumah Warga di Konawe, Pemda Sigap Salurkan Bantuan Sembako dan Air Bersih

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Puluhan rumah  warga di Desa Laloika dan Desa Wonua Monapa Kecamatan Pondidaha Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra) terendam banjir, Jum'at (10/5/2024). 

Dalam pantauan TribunnewsSultra.com, banjir yang merendam rumah warga tersebut setinggi perut orang dewasa. 

"Ada sekitar 39 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir, saat ini beberapa warga sudah mengungsi di balai desa dan gereja, sebagian juga memilih tetap tinggal di rumah" ucap Kepala Desa Laloika Yayan Lili Diana kepada TribunnewsSultra.com.

Dikatakan, banjir yang merendam puluhan rumah warga tersebut akibat luapan air dari Sungai Konaweeha dan irigasi Wawotobi, ditambah curah hujan yang turun beberapa hari terakhir cukup intens. 

Sementara, berdasarkan data dari BPBD Konawe ada 49 Kepala Keluarga (KK) di Desa Wonua Monapa yang terdampak banjir dan mengungsi di Balai Desa Belatu. 

Selain puluhan rumah warga, juga ada ratusan hektar sawah yang terendam banjir. 

Dalam kesempatan ini, Pemerintah Daerah Pj Bupati Konawe Harmin Ramba didampingi Sekda Konawe Ferdinand, beserta jajaran meninjau langsung lokasi terdampak banjir tersebut. 

Baca juga: Viral Jalan Berlumpur di Watubangga Kolaka Sulawesi Tenggara Dikeluhkan Warga: Berbahaya Dilewati

"Sebenarnya hari ini kami mau ke Bendungan Ameroro, tapi tadi saya dapat laporan kondisi warga terdampak banjir, jadi langsung kesini, karena lebih urgen," ucap Harmin kepada awak media.

Dalam kunjungannya, Pj Bupati Konawe Harmin Ramba melihat dan bertemu langsung dengan warga yang mengungsi selama kurang lebih hampir sepekan tersebut. 

Keluhan warga terkait air bersih, makanan hingga antisipasi hujan dan bencana susulan menjadi perhatian pemerintah daerah. 

"Tadi kita sudah diskusi dengan warga, semua keluhannya kita carikan solusi, jadi untuk alternatif jangka pendek hari ini kita bangun posko tanggap darurat, bantuan sembako, dan air bersih 5.500 liter untuk dua desa yang terdampak"

"Kalau untuk jangka panjang nya kita bakal buat kolam retensi" tutupnya. 

Diketahui, banjir terparah terakhir di daerah tersebut terjadi pada tahun 2019 dengan ketinggian air capai atap rumah warga.(*)

(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)