TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Ini kisah pemuda asal Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), sukses menjadi Manager diusia muda setelah ditolak jurusan impian saat kuliah di Perguruan Tinggi Negeri di Kendari.
Pemuda tersebut bernama Adrian Yani, alumni dari Universitas Halu Oleo atau UHO Kendari yang saat ini bekerja di PT Mako Anugerah Kreasindo sebagai Manager.
Sebelum menjadi seorang Manager, banyak lika-liku yang dihadapinya seperti salah jurusan di Program Studi (Prodi) Bioteknologi UHO Kendari, hingga di tolak beberapa kali di jurusan yang diinginkannya.
Tidak hanya itu, pemuda kelahiran 2000 ini juga sempat berhenti kuliah untuk mengejar jurusan impiannya, yakni jurusan Kedokteran.
Namun, saat mengikuti tes perguruan kembali, dirinya malah dinyatakan lulus di jurusan Farmasi, yang merupakan jurusan pilihan asal untuk memenuhi pilihan saat tes.
“Setelah saya mencoba hingga tiga kali di jurusan Kedokteran, saya malah lulus di jurusan Farmasi. Setelah itu, saya memutuskan untuk melanjutkan kedua jurusan saya yakni Farmasi dan Bioteknologi,” kata Adrian kepada TribunnewsSultra.com, Senin (22/4/2024).
Adrian menyampaikan seiring berjalannya waktu, dirinya pun merasa nyaman di Program Studi Bioteknologi, sehingga memutuskan untuk meninggalkan Jurusan Farmasi.
Baca juga: Sosok Ahmad Baiquni, Mahasiswa UM Kendari Sulawesi Tenggara Raih Juara 1 MHQ Nasional 2024 di Riau
Keputusan tetap berkuliah di Prodi Bioteknologi ini, setelah ia pasrah dan ikhlas dengan segala kegagalan yang dihadapi untuk meraih jurusan impian, bahkan ia juga sempat mendaftar di Kedinasan, tetapi hasilnya juga gagal.
“Setelah kegagalan ini, saya mencoba bangkit dan mengejar ketertinggalan setelah berhenti kuliah. Saya juga mencoba menyibukkan diri dengan beberapa organisasi, serta mengikuti beberapa kompetisi diantaranya Program Kreativitas Mahasiswa (PKM),” tuturnya.
Adrian menuturkan melalui PKM ini, ia berhasil menjadi peraih gelar sarjana pertama diangkatannya, berkat dinyatakan lolos untuk memeperoleh pendanaan penelitian di PKM.
PKM ini merupakan salah satu kompetisi mahasiswa bergengsi tingkat nasional, yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI setiap tahun.
Peserta yang dinyatakan lolos pendanaan diajang PKM ini, dibebaskan untuk tidak mengikuti ujian proposal dan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Bahkan, ketua tim setiap peserta diperbolehkan untuk menggunakan hasil penelitian di ajang PKM ini untuk tugas akhir atau Skripsi.
“Saat teman-teman saya fokus untuk KKN dan menyusun proposal penelitian tugas akhir, saya fokus mengejar mata kuliah yang tertinggal, dan maha baik Allah saya bisa raih gelar Sarjana duluan berkat ajang PKM ini,” ujarnya.
Baca juga: Cerita Mahasiswa Bioteknologi UHO Kendari Bebas Ujian Proposal dan KKN Berkat Lolos Pendanaan PKM
Setelah wisuda diakhir tahun 2022 dengan gelar Sarjana Bioteknologi, di tahun berikutnya Adrian langsung diterima kerja sebagai asisten Kepala Toko di PT Midi Utama Indonesia Tbk.