31. ”Tiada amal tanpa keikhlasan, tiada ampunan tanpa maaf dari sesama. Mohon maaf lahir bathin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat datang Ramadhan."
32. ”Setetes embun di pagi hari jatuh di atas bunga melati. Di bulan suci ini, inilah waktunya untuk memperbaiki diri. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa."
33. “Bulan suci Ramadhan sudah di depan mata, bulan yang penuh keberkahan, bulan yang penuh dengan ampunan. Perlu kesiapan mental yang matang dan kejernihan hati tuk menyambutnya. Sudilah kiranya, membuka pintu hati tuk menerima ucapan kami, Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan bathin. Semoga kita diberi kekuatan dan keringanan dalam menjalankan ibadah shaum."
34. “Selembut embun dipagi hari, tengadah tangan sepuluh jari, ucapkan salam setulus hati, selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan, mohon maafkan lahir dan juga batin."
35. “Seluruh alam berzikir menyambut bulan penuh berkah. Kemuliaan bulan seribu bulan. Saat Allah memberikan ampunan. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa."
36. ”Siang diisi kebaikan, malam belajar Al-Quran. Ramadhan jadi penerang, hati yang mulai remang-remang. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa."
37. “Tidak ada tindakan yang lebih bijaksana kepada sesama manusia selain meminta maaf atas semua kesalahannya. Kepada saudaraku sesama muslim, saya (nama Mama) meminta maaf atas dosa dan salah yang saya lakukan kepada (penerima maaf). Semoga di dalam bulan suci yang akan segera datang, kita selalu bersih dari segala perbuatan dosa dan maksiat.”
38. “Marhaban ya Ramadan. Bulan suci yang penuh keberkehan telah tiba. Segenap syukur kita panjatkan kepada Allah yang telah mengijinkan kita memasuki kembali bulan Ramadan yang telah berlalu tahun lalu. Mohon maaf lahir batin jika aku pribadi telah salah dalam tutur kata atau tingkah laku padamu.”
39. “Sebelum cahaya ilahi dipadamkan, sebelum langit runtuh, sebelum pintu taubat ditutup, sebelum malaikat menjemput, sebelum Ramadan tiba, mohon maaf lahir batin atas kesalahan yang pernah dilakukan. Marhaban ya Ramadan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
40. ”Tak ada kata seindah zikir, tak ada bulan seindah Ramadan. Izinkan kedua tangan bersimpuh maaf untuk lisan yang tak terjaga, janji yang terabaikan, hati yang selalu berprasangka dan sikap yang pernah menyakitkan. Mohon maaf lahir batin. Selamat menunaikan ibadah puasa."
41. “Suamiku, aku minta maaf atas sikapku, ya. Aku sadar kamu telah berkorban banyak untukku. Aku pun bersyukur karena Allah telah mempersatukan kita dalam ikatan pernikahan. Selamat berpuasa, sayang. Semoga Allah senantiasa memberikanmu kesehatan.”
42. “Menjelang bulan Ramadan, izinkan aku mengucapkan maaf padamu, suamiku. Tanpa kusadari, jika ucapanku terkadang seperti pisau yang menyayat hati. Aku sadar akan kesalahanku. Aku ingin meminta maaf padamu, setulus cinta dan kelemahan hati.”
43. “Seakan mulut ini tak bisa berkata maaf yang tepat untukmu, teringat kesalahanku yang sudah terlalu besar, dan begitu banyak pula ucapan maaf yang kuberikan, tetapi tetap saja aku merasa bersalah dan melakukan kesalahan karena tingkahku yang konyol ini. Sebelum menjalani puasa alangkah baiknya untuk saling memaafkan. Mohon maaf lahir dan batin, sayang. Marhaban ya Ramadan.”
44. “Tak terasa bulan Ramadan akan tiba, izinkan aku minta maaf atas kesalahanku selama ini. Dari lubuk hati yang paling dalam, aku menyadari kesalahanku. Aku tidak bermaksud untuk menyakiti hatimu. Selamat menunaikan ibadah puasa, sayang.”
45. “Seiring terbenamnya mentari di akhir Syaban, tibalah kini bulan Ramadhan. Pesan ini sebagai ganti jabat tangan, untuk memohon maaf dan kekhilafan. Marhaban ya Ramadhan."
46. ”Lidah memang mudah mengucapkan, namun hati yang terluka tidak mudah memaafkan. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maafkan atas ucapan yang menyakitkan."
47. “Rendahkan hati untuk turunkan segala emosi, dengan ini saya memohon maaf atas semua kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga di bulan suci yang segera datang, hati pun bersih dari amarah dan dosa."
48. “Lihatlah bintang-bintang malam ini, mereka seolah berbisik: Aku minta maaf atas apa yang telah aku lakukan. Mohon maaf lahir dan batin ya, suamiku. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
49. “Sebelum menjalankan puasa, sudah sepatutnya kita saling memaafkan. Permintaan maaf saja memang tidak artinya, dibandingkan dengan apa yang telah kau lakukan untukku. Namun, aku percaya, kamu memiliki hati yang tulus untuk memaafkanku, pengertian dan tentunya tidak akan membiarkan kebencian menghancurkan cinta kita. Selamat berpuasa, sayang!”
50. ”Bulan Ramadan sudah di depan mata. Tak lama lagi kita akan berjumpa. Siapkan hati untuk mendekatkan diri pada-Nya. Marhaban ya Ramadan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa."
(*)
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)