TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Update hasil real count KPU, mantan Gubernur Sultra Ali Mazi masih ungguli Tina Nur Alam dan Kery Saiful Konggoasa.
Tiga tokoh tersebut merupakan calon legislatif atau caleg DPR RI dari Daerah Pemilihan Sulawesi Tenggara atau Dapil Sultra pada Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.
Berdasarkan penghitungan sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (20/02/2024), Partai Nasdem diprediksi menempatkan satu calegnya di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Update data Pemilihan Legislatif atau Pileg 2024 itu diperbaharui hari ini pukul 14:00:00 dengan progress 5.598 dari 8.154 tempat pemungutan suara (TPS) atau sekitar 68,65 persen.
Data tersebut dikutip TribunnewsSultra.com dari laman resmi real count KPU pada Pemilu 2024 yakni pemilu2024.kpu.go.id.
Hasil sementaranya, Ali Mazi masih mengungguli dua kompetitornya di internal Partai Nasdem untuk kursi DPRD RI dari Dapil Sultra.
Disusul Tina Nur Alam di posisi kedua dan Kery Saiful Konggoasa di peringkat ketiga perolehan suara terbanyak sementara.
Baca juga: Hasil Pemilu 2024 Caleg DPRD Sulawesi Tenggara 1, 2, 3, 4, 5, 6, Update Real Count KPU Dapil Sultra
Ali Mazi merupakan mantan Gubernur Sulawesi Tenggara periode 2003-2008 dan 2018-2023.
Dia sekaligus adalah adalah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah atau DPW Nasdem Sultra.
Sementara Tina Nur Alam, merupakan petahana anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Sulawesi Tenggara periode 2019-2024.
Tina juga adalah istri dari Nur Alam yang merupakan mantan Gubernur Sultra periode 2008-2013.
Sedangkan, Kery Saiful Konggoasa merupakan mantan Bupati Konawe periode 2013-2018 dan 2019-2023.
Berikut hasil real count KPU pada Pemilu 2024 untuk DPR RI Daerah Pemilihan Sulawesi Tenggara atau Dapil Sultra di internal Nasdem.
Data berikut disusun berdasarkan daftar perolehan suara terbanyak sementara masing-masing calon legislatif pada Pileg 2024:
Partai NasDem
Jumlah Suara Sah Partai Politik:5.913
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon: 114.935
Calon Legislatif:
1. H. ALI MAZI, S.H 39.980
2. Dra. Hj. TINA NUR ALAM, M.M 33.652
3. KERY SAIFUL KONGGOASA 30.039
Baca juga: Daftar Bintang Tersingkir Pemilu 2024 DPR RI di Sulawesi Tenggara, Hasil Quick Count Dapil Sultra
4. ANNA SUSANTI, S.Sos., M.Si 4.437
5. Dr. SABARUDDIN LABAMBA, M.Si 3.638
6. H. MUH. SABRI MANOMANG, S.E., M.M 2.589
Versi: 20 Feb 2024 14:00:00
Progress: 5598 dari 8154 TPS (68.65 persen)
Hasil Quick Count
Sebelumnya, hasil quick count Pemilu 2024 memprediksi Tina Nur Alam akan mewakili Partai Nasdem untuk kursi DPR RI dari Dapil Sulawesi Tenggara ketimbang Ali Mazi.
Hasil hitung cepat Pemilihan Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Pileg DPR RI) itu dilansir The Haluoleo Institute (THI) pada Kamis (15/02/2024) petang lalu.
Update hasil quick count berdasarkan data masuk 77,15 persen dari total Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang menjadi sampel.
Dalam keterangan resminya, teknik penarikan sampel menggunakan multistage random sampling.
Dengan jumlah sampel Dapil Sultra sebanyak 477 TPS dari 8.157 TPS atau 5,8 persen TPS.
Sampel tersebar secara proporsional berdasarkan jumlah pemilih dan dipilih secara acak di seluruh kabupaten.
Dengan sampling error plus minus satu persen.
Hasil quick count merupakan perkiraan dan bukan hasil resmi pemilu dari Komisi Pemilihan Umum atau KPU.
Baca juga: Kata The Haluoleo Institute Soal Prediksi NasDem Lolos ke Senayan untuk Dapil Sulawesi Tenggara
Hasil resmi pemilu akan diumumkan KPU setelah proses perhitungan manual secara berjenjang.
Berdasarkan data masuk 77,15 persen, hasil quick count Pemilu 2024 DPR RI Dapil Sulawesi Tenggara menempatkan Partai Gerindra dan PDI Perjuangan di posisi teratas.
Disusul Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Golkar.
Masing-masing partai yang masuk lima besar versi quick count tersebut juga menempatkan satu caleg terpilihnya.
Berikut daftar enam calon legislatif atau caleg DPR RI terpilih berdasarkan hasil quick count Pemilu 2024 yang dilansir THI:
Hj Tina Nur Alam 34,34 persen
Bahtra 36,37 persen
Baca juga: Hasil Real Count KPU Caleg DPR RI Sulawesi Tenggara: Gerindra-Nasdem Teratas, Jaelani-ASR Terbanyak
H Ahmad Safei 38,82 persen
Rusda Mahmud 40,06 persen
Jaelani 77,67 persen
Ridwan Bae 57,68 persen
Catatan: data masuk 77,15 persen.
Komentar THI
Direktur Eksekutif The Haluoleo Institute (THI), Naslim Sarlito Alimin, pada Senin (19/2/2024), mengatakan berdasarkan potret yang mereka lakukan basis Ali Mazi berada di wilayah kepulauan.
Sementara Tina Nur Alam ada di daratan secara umum.
“Basis Ali Mazi itu lebih kepada Buton , sedangkan ibu Tina itu Konsel dan Daratan secara umum,” katanya.
“Perbandingan data masuk antara kedua ini kan berbeda, Buton itu sudah masuk cukup besar, sedangkan Konawe Selatan dan daratan itu baru sekitar 30an persen,” jelasnya menambahkan.
Kata Naslim hal ini menjadi kesimpulan awal mengapa kemudian Ali Mazi masih unggul di real count KPU.
“Inilah yang menjadi kesimpulan awal terjadi perbedaan di real count. Namun HI sebagai lembaga yang melakukan quick count punya metodologi teruji berulang kali di publik,” ujarnya.
Naslim mengatakan quick count merupakan hasil sebuah perkiraan dari hasil pleno KPU.
“Apakah HI bisa salah, bisa saja salah, tapi metedologi yang kami gunakan sudah teruji sejak 2015, 2018 juga demikian, 2019 demikian, 2020 juga begitu,” katanya.
Baca juga: 5 Parpol Tertinggi Caleg DPRD Kendari Dapil 4 Hasil Pemilu 2024, Update Real Count KPU Sementara
“Dan Alhamdulilah quick qount yang dilakukan HI tidak jauh beda dengan apa yang diplenokan oleh KPU,” jelas Naslim Sarlito menambahkan.
Ia mengaku sampai saat ini HI masih mempertahankan kaidah-kaidah metedologi berdasarkan pengalaman yang sudah ada.
“Kalaupun hari ini HI salah, bisa juga terjadi seperti saya katakan tadi, namanya juga metodologi, tapi sebagai lembaga tetap akan kami pertanggung jawaban kepada publik,” ujarnya.
Meski demikian, dia mengaku sampai saat ini masih percaya metodologi yang digunakan oleh HI, begitupun hasil quick count atau hitung cepat yang dihasilkan.
Ia mengatakan metedologi HI sendiri sudah melewati ujian berjenjang sejak tahun 2015 dan hasilnya tak jauh beda dengan pleno KPU.
“Dengan uji berjenjang tersebut saya pasti berkeyakinan penuh dengan metodologi yang saya pegang dan lazim dipergunakan sebagai lembaga survei,” kata Naslim.
“Artinya, kan hari ini juga HI itu menjadi salah satu lembaga survei yang dilegalisasi KPU secara nasional, pertanyaannya apakah ini bisa dipertanggungjawabkan? Tentu sebagai pimpinan saya bisa mempertanggung jawabkan,” jelasnya menambahkan.(*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriani/Sugi Hartono)