Warga 2 Desa di Konsel Nyaris Ribut

BREAKING NEWS Warga 2 Desa di Konawe Selatan Nyaris Ribut Gegara Siswa SMA Dikeroyok Pulang Sekolah

Penulis: Laode Ari
Editor: Sitti Nurmalasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Desa Bungin Permai dengan Desa Akuni di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara nyaris terlibat keributan usai seorang siswa SMA dianiaya. Insiden tersebut terjadi pada Senin (12/2/2024) sekira pukul 14.25 Wita saat salah seorang siswa SMA Negeri 1 Konsel dikeroyok warga.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Warga Desa Bungin Permai dengan Desa Akuni di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara nyaris terlibat keributan usai seorang siswa SMA dianiaya.

Insiden tersebut terjadi pada Senin (12/2/2024) sekira pukul 14.25 Wita saat salah seorang siswa SMA Negeri 1 Konsel dikeroyok warga.

Korban dikeroyok oleh siswa lain dari Desa Akuni, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konsel, Provinsi Sultra saat perjalanan pulang sekolah.

Insiden pengeroyokan siswa yang berimbas pada nyaris bentrok warga dari dua desa tersebut dibenarkan Kapolsek Tinanggea, IPTU Azis Do Ali.

Ia mengungkapkan kejadian didasari karena salah paham antarsiswa dari dua desa tersebut.

Baca juga: Video Viral Kecelakaan 2 Truk Tabrakan di Jalan Moramo-Kendari Sulawesi Tenggara, Sopir Terjepit

Namun, pihaknya sudah mengambil langkah tegas dan mencegah adanya keributan warga.

"Iya, tapi itu salah paham saja, sudah aman mi tadi," ucapnya saat dikonfirmasi melalui telepon, Senin (12/2/2024).

Azis mengungkapkan, kesalahpahaman itu bermula saat delapan orang siswa dari Desa Bungin Pemai dalam perjalanan pulang sekolah.

Para siswa tersebut pulang dengan mengendarai motor.

Namun, saat melewati Desa Akuni, sekira pukul 15.00 Wita, mereka diadang oleh siswa lain berinisial RI bersama teman-temannya.

Baca juga: Awal Mula Terbongkarnya Aksi Bejat Ayah Hamili Anak Kandung di Kendari Sulawesi Tenggara

Sosok terduga pelaku RI bersama teman-temannya kemudian memukuli para siswa tersebut.

Siswa dari Desa Bungi Permai kemudian menghubungi orang tua mereka, dan kemudian mendatangi Warga Desa Akuni.

Keributan antarwarga di dua desa tersebut pun tak terhindarkan karena para orang tua siswa Desa Bungi melindungi anak mereka.

"Kemudian warga Desa Bungin Permai mendatangi rumah pelaku RI di Desa Akuni dengan tujuan mempertanyakan apa yang menjadi permasalahan sehingga terjadinya penganiayaan kepada siswa dari Desa Bungin Permai," jelasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)