Berita Kendari

Hari Pertama Operasi Cipkon Sajam di Kendari, Polda Sultra Tak Temukan Warga yang Bawa Senjata Tajam

Penulis: Laode Ari
Editor: Sitti Nurmalasari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) melaksanakan Operasi Pekat di sejumlah tempat di Kota Kendari, Senin (5/2/2024). Dirkrimum Polda Sultra, Kombes Pol Dody Ruyatman melalui Kasubdit Jatanras, AKBP Seni Pabesak, mengatakan operasi hari pertama ini menyasar masyarakat yang membawa senjata tajam.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) melaksanakan Operasi Pekat di sejumlah tempat di Kota Kendari, Senin (5/2/2024).

Dirkrimum Polda Sultra, Kombes Pol Dody Ruyatman melalui Kasubdit Jatanras, AKBP Seni Pabesak, mengatakan operasi hari pertama ini menyasar masyarakat yang membawa senjata tajam.

Selain itu, operasi tersebut juga untuk mencegah potensi gangguan keamanan jelang pelaksanaan Pemilihan Umum atau Pemilu 14 Februari 2024.

"Karena maraknya kejahatan jalanan banyak yang menggunakan senjata tajam dalam aksi mereka," ucap AKBP Seni Pabesak saat diwawancarai.

Baca juga: Polisi Terapkan Diversi ke Pengendara Motor yang Tabrak Pejalan Kaki di Baubau Sulawesi Tenggara

Selain mencegah maraknya kejahatan jalanan, agenda tersebut untuk cipta kondisi jelang agenda Pemilihan Legislstif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).

Seni mengatakan sasaran operasi dilakukan di sejumlah titik rawan kriminalitas jalanan, termasuk wilayah perbatasan kota dengan daerah lain seperti gerbang perbatasan Kota Kendari-Ranomeeto, Konawe Selatan (Konsel).

"Bukan cuman Polda Sultra, di masing-masing jajaran Polres juga ada. Tapi untuk hari ini untuk temuan tidak ada senjata tajam (nihil)," jelasnya.

Untuk sasaran yang diperiksa yakni pengendara mobil ataupun motor lintas kabupaten yang melalui gerbang perbatasan ke Kota Kendari.

Baca juga: Kronologi Lima Pelajar Ditangkap Polisi Saat Hendak Tawuran di Kendari Sulawesi Tenggara

"Termasuk pengendara yang berkendara dalam kondisi mabuk atau kondisi lain yang membahayakan dirinya tetap kita tahan dan periksa," ujar mantan Wakapolres Konawe Utara tersebut. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)