TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Berikut ini mengenal pemeriksaan viral load, cara mengetahui jumlah virus dalam darah penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kendari, Ellfi mengatakan tes viral load ini merupakan standar utama untuk memantau Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) yang sedang mengalami pengobatan.
Lewat tes viral load tersebut, perkembangan virus dalam darah penderita dapat diketahui, di mana semakin banyak jumlah virus dalam darah maka semakin tinggi risiko untuk menularkan virus tersebut kepada orang lain.
"Adapun penularan penyakit HIV/AIDS ini dapat ditularkan saat hubungan seks, yakni melalui cairan vagina dan sperma, serta melalui darah seperti pengguna narkoba melalui jarum suntik," kata Ellfi, Senin (8/1/2024).
Ellfi menyampaikan, orang yang menderita HIV/AIDS tidak akan sembuh secara total, tetapi dengan melakukan pengobatan yang tidak terputus dapat memperpanjang usia penderita.
Baca juga: Pasien DBD Meningkat di Sulawesi Tenggara, Warga Diminta Terapkan 3M Cegah Penyebaran Nyamuk
Kemudian, pengobatan secara rutin yang dilakukan penderita atau sesuai dengan standar dapat mengurangi risiko penularan penyakit tersebut.
"Ada kapasitas jumlah virus tertentu untuk ditularkan kepada orang lain, sehingga kalau penderita rutin minum obat maka bisa mengurangi jumlah virus," tuturnya.
Kata dia, untuk melakukan pemeriksaan viral load, penderita HIV minimal telah melakukan pengobatan selama enam bulan.
Menurut dia, dengan adanya tes viral load tersebut, Dinkes Kendari dapat mengevaluasi penderita HIV.
"Biar kita lakukan pengobatan terus menerus, tapi kalau tidak ditahu indikator keberhasilan pengobatannya akan percuma."
Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Kota Kendari Sulawesi Tenggara Alami Peningkatan di Tahun 2023, Ada 231 Kasus
"Jadi tes viral load ini sangat penting untuk mengetahui pengobatan yang dilakukan berhasil atau tidak dalam mengurangi jumlah virus dalam tubuh penderita HIV," jelasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)