Berita Baubau

BPS Mencatat Cabe Penyumbang Inflasi Tertinggi Tahun 2023 di Kota Baubau Sulawesi Tenggara

Penulis: Harni Sumatan
Editor: Muhammad Israjab
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Baubau berdasarkan data yang dikeluarkan pada Januari 2024 menyebut Cabe termasuk menyumbang inflasi Kota Baubau ditahun 2023 lalu, Kamis(4/1/2023).

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Fenomena lonjakan harga cabe tahun 2023, menjadi topik hangat di kalangan masyarakat.

Sebab cabe salah pelengkap makanan, yang selalu ada dalam barisan bumbu dapur ibu rumah tangga.

Data BPS Kota Baubau Januari 2024 menyebut, cabe termasuk penyumbang inflasi tertinggi 2023 lalu.

Lanny, Koodinator Statistik Harga BPS Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menuturkan ada komoditas yang perubahannya fluktuatif atau tidak menentu. Yakni beras, cabe rawit dan cabe merah.

"Ada beberapa yang pergerakannya tidak menentu seperti beras, cabe rawit dan cabe merah," ungkapnya, Kamis (4/1/2024).

Baca juga: Ikan, Bawang Merah, Cabai Rawit hingga Tomat Dominasi Penyumbang Inflasi di Baubau Sulawesi Tenggara

Ia menjelaskan cabe rawit memang memgalami lonjakan cukup tinggi.

Bahkan cabe jenis padi di Kota mencapai harga Rp350 ribu per kilogram untuk data harga dipasaran.

Kata dia, bahkan stok cabai kosong di beberapa pedagang.

"Memang cabe mengalami lonjakan, bahak terjadi di dua atau tiga bulan sebelum masuk bulan Desember."

"Cabai jenis padi bisa sampai Rp350 ribu per kilogram untuk data harga di pasaran, serta beberapa tempat kosong stok," jelasnya.

Berdasarkan penuturan pedagang, Lanny menyebut kenaikan tersebut terjadi sebab faktor cuaca ekstrem yang terjadi.

Dilihat dari data tahun, BPS Kota Baubau, cabe rawit menyumbang sebanyak 0,2381 persen tahun 2023 lalu.

Lebih lanjut, mengenai data inflasi dihitung berdasarkan Years on Years dan Mouth to Mouth.

Baca juga: Cara Pemkab Konawe Utara Atasi Kemiskinan dan Stunting di Konut, Beri Bantuan Rumah hingga Pangan

Nilai inflasi Years on Years Kota Baubau tahun 2023 memiliki tingkat lebih rendah dari Kota Kendari yakni 2,41 persen, kota Kendari berada di angka 2,61 persen. 

Sementara Mounth to Mounth Kota Baubau lebih tinggi dari Kota Kendari yakni 1,01 Persen, Kota Kendari 0,31 Persen.

Kemudian, jika melihat secara nasional Kota Baubau berada diperingkat ke 31 untuk urutan secara nasional.

Pengukuran angka inflasi di Sulawesi Tenggara baru dilakukan pada dua Kota saja yaitu kota Baubau dan Kota Kendari hingga tahun 2023. 

Tahun ini, Lanny menjelaskan akan menerima tambahan di dua wilayah yakni kabupaten Kolaka dan Kabupaten Konawe.

Kata dia, pihkanya telah melakukan sosialisasi angka inflasi tahun 2024, BPS akan menggunakan tahun dasar 2022 dimana cakupan wilayah nantinya dalam perhitungan inflasi secara nasional bertambah dari 90 kota/kabupaten ke 150 kota/kabupaten.

Baca juga: Aplikasi Pelni Mobile Disosialisasikan di Pelabuhan Murhum Baubau Sultra, Bantu Atasi Antrean

Diberitakan sebelumnya, untuk inflasi ditahun 2023 berdasarkan data bulan senilai 1,01 persen dengan 10 komoditi yang menyumbang inflasi yakni ikan layang,Cabe Rawit, Ikan Selar, Bawang Merah, Ikan Boronang, Ikan Katamba, Tomat dan Ikan Ruma-ruma.

BPS Kota Baubau mengungkapkan, sebab ikan juga menjadi penyumbang utama inflasi, Kota Baubau merupakan daerah pesisir yang dominan warganya mengonsumsi ikan laut.

Tidak hanya itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh BPS harga pada Desember 2023 lalu memang cenderung naik termasuk Bawang Merah dan Bawang Putih.

(TribunNewsSultra.com/Harni Sumatan)