TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau kepada para guru untuk meningkatkan kualitas diri.
Peningkatan kualitas guru ini bertujuan agar pelajar di Sultra bisa berprestasi hingga ke jenjang internasional.
Kadis Dikbud Sultra, Yusmin mengatakan selama ini guru-guru di Sultra terlalu cepat berpuas diri, sehingga hasilnya, anak didik hanya bisa berprestasi di tingkat daerah.
"Ke depannya kita tidak ingin guru-guru di Sultra standarnya hanya lokal saja, kita harus bisa berbicara di tingkat nasional maupun internasional," kata Yusmin saat menjadi narasumber di Seminar Teacher Learning Center (TLC) Sultra, Rabu (13/12/2023).
Yusmin menyampaikan salah satu wadah untuk peningkatan kualitas guru yakni dengan mengikuti organisasi TLC Sultra.
Di TLC Sultra para guru bisa mendapatkan ilmu terkait dengan mekanisme pembelajaran hingga skill pembelajaran.
Bahkan dapat meningkatkan kualitas guru, sehingga bisa ditularkan ke sesama guru lainnya dan nantinya dapat bermuara pada prestasi siswa.
Baca juga: Wonua Mbae Kampung Literasi Pertama di Konawe Ditandai Peluncuran Buku Antologi Karya Siswa dan Guru
Dengan adanya peningkatan kualitas guru ini, Yusmin berharap dapat membentuk mentalitas murid, baik dari segi kognitif maupun motorik, sehingga bisa berprestasi tidak hanya di daerah, tetapi juga sampai ke nasional bahkan internasional.
"Intinya kita berharap dengan peningkatan kualitas ini, para siswa bisa percaya diri saat bersaing di tingkat-tingkat yang lebih tinggi," jelasnya.
Tentang TLC
Teacher Learning Center (TLC) adalah komunitas belajar bagi guru dengan berbagai program pelatihan dan pendampingan.
TLC di Sulawesi Tenggara (Sultra) dicanangkan Putera Sampoerna Foundation (PSF) di bawah naungan School Development Outreach (SDO) sejak tahun 2021.
Kehadirannya untuk memberikan pelayanan pendidikan bagi profesi guru yang berkelanjutan dan terjangkau.
Ketua TLC Sultra, Ruslan mengatakan saat ini sekolah yang telah tergabung di TLC baru wilayah Kota Kendari yakni sebanyak delapan sekolah.
Delapan sekolah tersebut diantaranya SMAN 1 Kendari, SMAN 3 Kendari, SMAN 4 Kendari, SMA 5 Kendari, SMAN 6 Kendari, SMAN, SMAN 11 Kendari, dan SMKN 3 Kendari.
Sementara itu, SMAN 14 Konawe Selatan dan sekolah lainnya dalam waktu dekat ini juga akan bermitra dengan TLC dalam waktu dekat ini.
"Untuk saat ini yang tergabung baru wilayah Kendari, nanti ke depan kita akan melebar. Tanggal 17 Desember ini SMA 14 Konsel akan menyusul diberi pelatihan sekaligus bermitra dengan TLC," kata Ruslan pada Rabu (13/12/2023).
Ruslan menyampaikan guru yang mengikuti pelatihan di TLC, saat ini mencapai 1.500 orang.
Dengan demikian, dia berharap pemerintah provinsi dalam hal ini Dikbud Sultra dapat memperhatikan keberlangsungan pemerataan TLC.
"Di tahun 2024 mendatang harapannya bisa merata di seluruh sekolah yang ada di Sultra," jelasnya.
"Seleksinya ini juga lumayan berat, kemarin dari 170 guru yang mendaftar, yng tersaring hanya 36 guru," ujar Ruslan menambahkan.
Sementara itu, Ketua Program TLC PSF, Jani Natasari, mengatakan, pihaknya bertugas untuk melengkapi Master Teacher (MT) dengan kompetensi yang dibutuhkan daerah saat pelatihan di TLC.
Sebab, siswa tidak bisa berkualitas jika pendidik dan lingkungannya belum berubah, sehingga TLC hadir untuk menjadi solusi dari masalah tersebut.
Peningkatan kualitas siswa tersebut dapat dilakukan dengan melakukan pelatihan dan pendampingan kepada guru di setiap sekolah dengan mengikuti program di TLC.
"Di tahun 2024, TLC Sultra akan mengimplementasikan program keberlanjutan dan kemandirian dalam menjalankan peran untuk mendukung dunia pendidikan," jelasnya.(*)
(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)