Pilpres 2024

Adu Tajir Rosan Roeslani Ketua Tim Prabowo-Gibran dan Arsjad Rasjid di Ganjar-Mahfud, Sesama Kadin

Penulis: Desi Triana Aswan
Editor: Aqsa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Adu tajir Rosan Roeslani kini Ketua Tim Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming serta Arsjad Rasjid sosok Ketua Tim Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.  Rosan pada Rabu (25/10/2023) didapuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Sedangkan, Arsjad sebelumnya ditunjuk menjadi Ketua Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar-Mahfud.

Roesan yang juga pernah tergabung dalam tim pemenangan Presiden Jokowi dan Ma’ruf Amin pun sudah mundur dari jabatan Wakil Komisaris Utama PT Pertamina.

“(Pengunduran diri per hari ini) tadi pagi-pagi,” ujar Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama.

Simak profil Rosan Roeslani begitupun Arsjad Rasjid yang kini menjadi Ketua Tim Pemenangan Capres Cawapres 2024.

Begitupun sepak terjang hingga harta kekayaan dua sosok yang dikenal sebagai pengusaha tajir di Indonesia tersebut:

Rosan Roeslani

Rosan Perkasa Roeslani MBA MA merupakan sosok pengusaha kelahiran Jakarta, 31 Desember 1968, atau saat ini berusia 54 tahun.

Baca juga: Siapa Capres Cawapres 2024 Terkaya? Intip Harta Kekayaan Prabowo-Gibran Ganjar-Mahfud Anies-Cak Imin

Rosan Roeslani dilantik menjadi Wakil Menteri BUMN pada Senin (17/7/2023) lalu.

Kala itu, dia menggantikan Pahala Mansury yang dilantik menjadi Wakil Menteri Luar Negeri.

Sebelum menjadi wamen, Rosan adalah Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat.

Rosan dikenal sebagai seorang pengusaha di Indonesia.

Bahkan Rosan pernah masuk dalam deretan orang kaya ke-88 di Indonesia versi Globe Asia.

Dikutip dari kadin.id, Rosan dikenal sebagai pendiri Recapital Advisor, perusahaan di bidang jasa keuangan.

Diketahui, Rosan merintis karier bisnis seusai menuntaskan kuliah S2 di Eropa dengan meraih gelar MBA.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid (kiri) dan mantan Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani (tengah). (Handover)

Intuisi bisnisnya langsung diuji krisis 1997-1998.

Bersama dua rekannya, Rosan mampu membaca peluang di tengah guncangan ekonomi global.

Program restrukturisasi atas sejumlah perusahaan besar Tanah Air perlahan-lahan menguatkan fondasi bisnis Rosan bersama Recapital.

Halaman
1234