Perbincangan Danu dan Yosep di Hari Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Curhat Soal Masalah Keuangan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

UPDATE kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang terungkap deretan fakta lain setelah pengakuan Danu. Danu yang mengaku turut terlibat dalam insiden kelam tersebut pun membeberkan berbagai hal yang dialaminya. Mulai dari awal kejadian hingga sampai dirinya mengakui terlibat setelah dua tahun berlalu. Danu pun menyebut jika di hari pembunuhan ibu dan anak terjadi, dirinya sempat bertempu Yosep.

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- UPDATE kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang terungkap deretan fakta lain setelah pengakuan Danu.

Kasus ini menjadi perbincangan hingga viral di media sosial.

Danu yang mengaku turut terlibat dalam insiden kelam tersebut pun membeberkan berbagai hal yang dialaminya.

Mulai dari awal kejadian hingga sampai dirinya mengakui terlibat setelah dua tahun berlalu.

Danu pun menyebut jika di hari pembunuhan ibu dan anak terjadi, dirinya sempat bertempu Yosep.

Yosep adalah ayah dan suami dari para korban terbunuh.

Mereka yang dibunuh yakni Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Baca juga: Sosok Danu Ngaku Terlibat Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, 2 Tahun Tertekan hingga Serahkan Diri

Disebutkan Danu, jika Yosep adalah salah satu dari pelaku pembunuhan tersebut.

Namun hingga saat ini, Yosep tak mengaku telah menghabisi nyawa anak dan istri nya.

Selain itu, Danu juga mengungkap jika istri muda Yosep dan anak-anaknya turut terlibat.

Meski begitu, Yosep dan keluarga keduanya pun kompak tak mengaku.

Sempat Bertemu di Hari Pembunuhan

Kejadian yang menghabisi nyawa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu perlahan terbuka.

Dua tahun dalam teka-teki yang tak terungkap, namun pengakuan Danu kembali membuka hal baru.

Kasus pembunuhan yang dikenal dengan kasus Subang ini menemui titik terang setelah Muhamad Ramdanu alias Danu menyerahkan diri ke polisi.

Danu juga menyebut empat tersangka lain yakni Yosep, Mimin serta dua anak Mimin yang bernama Arighi dan Abi.

Hal itu diungkapkan, Kuasa hukum Danu, Ahid Syahroni, mengatakan kliennya sempat bertemu empat mata dengan Yosep di sebuah warung pecel lele sehari sebelum kasus pembunuhan terjadi.

Mendalami Motif

Diketahui, kasus pembunuhan terjadi pada 18 Agustus 2021 silam dan jasad korban dimasukkan ke dalam mobil Alphard.

Ahid Syahroni menjelaskan, dalam pertemuan tersebut Yosep sempat menceritakan masalah keuangannya karena tidak lagi mendapat uang yayasan.

Keuangan yayasan pendidikan yang didirikan Yosep dikelola oleh istri dan anaknya yang menjadi korban pembunuhan.

“Pada tanggal yang sama tersangka Y ini di warung pecel lele curhat kepada Danu.” 

Baca juga: Video Viral Bocah Hilang di Subang Sempat Ditemukan Didekap Sosok Mata Hitam, Ayah Tak Berani Dekat

“Jadi memang motifnya kami menduga adalah motif yayasan atau harta,” bebernya, Senin (23/10/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Dalam pertemuan itu, Yosep juga mengajak Danu memberikan pelajaran ke Tuti dan Amalia.

Namun, Danu tidak menyangka maksud dari perkataan Yosep adalah menghabisi nyawa keduanya.

“Karena memang niat awalnya Danu diajak begitu dikasih intruksi itu kan pada tanggal 17 malam.”

“Danu diminta tersangka Y ini diminta untuk memberikan pelajaran, bukan hal lebih untuk membunuh dan seterusnya,” lanjut Ahid.

Ia menyatakan kliennya terlibat kasus pembunuhan, tapi hanya berperan sebagai pembantu dan bukan eksekutor.

Sebelumnya, Kepala Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Surawan, mengatakan petugas kepolisian masih mendalami motif kasus pembunuhan yang terjadi dua tahun lalu.

Baca juga: Lirik Lagu God of Music - SEVENTEEN, Single Terbaru Lengkap Terjemahan Indonesia Eumagui Sin

Sempat muncul kabar ada dugaan pencucian uang di yayasan pendidikan milik Yosep.

Kombes Surawan belum dapat memastikan keterkaitan antara dana yayasan tersebut dengan kasus pembunuhan.

"Memang di situ ada yayasan, tapi kami belum mendapatkan keterangan terkait motif. Nanti kalau sudah ada motifnya nanti kami sampaikan pada rekan-rekan."

"Pasti akan kami dalami bukan hanya terkait yayasan tapi semuanya," beber Surawan, Jumat (20/10/2023), dikutip dari Kompas.com.

Diketahui, yayasan pendidikan tersebut dikelola oleh anak pertama Yosep dari pernikahannya dengan Turi yang bernama Yoris.

Mimin yang merupakan istri kedua Yosep sempat terlibat dalam struktur organisasi yayasan.

Namun, jabatan Mimin sebagai bendaharan yayasan dicopot dan digantikan oleh Tuti dan Amalia.

Kombes Surawan menyatakan akan menyelidiki kegiatan yayasan pendidikan tersebut dan dugaan pencucian uang.

"Secara operasional masih aktif, tapi coba rekan-rekan kesana apa masih ada praktek belajar atau tidak," sambungnya.

Alasan Danu Bongkar Kasus Pembunuhan

Selama dua tahun Danu merasa tertekan dan mendatangi Mapolda Jabar untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Hingga saat ini petugas kepolisian baru melakukan penahanan terhadap Danu dan Yosep, sedangkan tiga tersangka lain dikenakan wajib lapor.

Kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, mengungkapkan alasan kliennya berani membongkar kasus pembunuhan Subang.

Selama ini, Danu seolah-olah dikorbankan oleh para pelaku lain sehingga hanya ada satu pelaku dalam kasus ini.

Selain itu, Danu juga diancam Yosep untuk tidak menyebutkan para pelaku lain.

"Danu ini sudah akan dikorbankan. Pagi setelah kejadian, ada ancaman dari tersangka Yosep yang menyampaikan kepada Danu jangan sampai bocor, jangan sampai ketahuan," terangnya, Jumat (20/10/2023).

Selama menjalani pemeriksaan, Danu tidak pernah menuliskan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) secara runtut karena di bawah tekanan.

Menurutnya Danu sudah mendapat intervensi dari pelaku lain sejak pertama kali diperiksa.

"Pada saat kita belum pegang Danu, Danu itu lebih dari 15 kali sering dijemput, alasannya untuk diperiksa."

"Tapi Danu tidak dibawa ke Polres, Polsek, atau Polda, tapi di tempat-tempat yang Danu juga tidak mengetahui di mana."

"Di situ banyak intervensi dan tekanan sehingga terkena mental Danu," tuturnya.

Achmad Taufan menambahkan selama ini Danu disekolahkan dan diberi uang oleh Yosep Hidayah.

Hal ini mengakibatkan Danu tidak tega mengungkapkan kebenaran kasus pembunuhan ini.

"Dia ini keponakan dari keluarga korban sehingga Danu ini sering disuruh-suruh seperti pembantu."

"Kadang-kadang Pak Yosef juga sering ngasih (uang) untuk Danu, jadi Danu ini hormat pada Pak Yosef," imbuhnya.

(*)

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman/Hilda Rubiah) (Kompas.com/Agie Permadi)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)